kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.980.000   15.000   0,76%
  • USD/IDR 16.818   10,00   0,06%
  • IDX 6.418   -20,04   -0,31%
  • KOMPAS100 922   -3,74   -0,40%
  • LQ45 718   -4,49   -0,62%
  • ISSI 205   0,79   0,38%
  • IDX30 373   -2,91   -0,77%
  • IDXHIDIV20 451   -3,14   -0,69%
  • IDX80 105   -0,46   -0,43%
  • IDXV30 111   -0,14   -0,13%
  • IDXQ30 122   -0,79   -0,64%

Ekonom Bank Mandiri prediksi neraca dagang Januari 2021 surplus US$ 1,65 miliar


Minggu, 14 Februari 2021 / 16:45 WIB
Ekonom Bank Mandiri prediksi neraca dagang Januari 2021 surplus US$ 1,65 miliar
ILUSTRASI. Ekonom Bank Mandiri prediksi neraca dagang Januari 2021 surplus US$ 1,65 miliar.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Bank Mandiri memprediksi neraca perdagangan Januari 2021 akan surplus di kisaran US$ 1,65 miliar. Surplus ini menyusut dari surplus neraca perdagangan Desember 2020 yang sebesar US$ 2,1 miliar.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan, penurunan surplus perdagangan pada bulan Januari 2021 tersebut disebabkan oleh penurunan ekspor secara bulanan yang lebih tinggi daripada penurunan impor secara bulanan.

Terperinci, ekspor pada bulan Januari 2021 diperkirakan akan tumbuh minus 3,79% mom setelah pada bulan Desember 2020 berhasil tumbuh positif 8,39% mom.

“Kasus harian Covid-19 yang muncul kembali, bersama dengan varian virus Covid-19 baru telah memaksa banyak negara termasuk mitra dagang utama untuk memberlakukan kembali lockdown,” ujar Faisal dalam laporan yang diterima Kontan.co.id.

Baca Juga: Prediksi sejumlah ekonom terkait neraca dagang Indonesia pada Januari 2021

Tak hanya itu, kinerja manufaktur beberapa mitra dagang utama Indonesia nampak menurun. Seperti contohnya China yang turun di 51,5 pada Januari 2021 setelah pada bulan Desember menyentuh 53,0.

Namun, bila dibandingkan secara tahunan, Faisal melihat pertumbuhan ekspor terus menguat. Pada bulan Januari 2021, ia memprediksi ekspor tumbuh 16,73% yoy atau lebih tinggi dari pertumbuhan pada bulan Desember 2020 yang sebesar 14,63% yoy.

Pertumbuhan ekspor tersebut didorong oleh harga komoditas yang cenderung lebih tinggi, terutama batubara dan crude palm oil (CPO).

Dari sisi impor, impor diperkirakan akan tumbuh minus 1,23% mom setelah pada bulan Desember 2020 berhasil tumbuh 14,00% mom. Penurunan impor didorong oleh meningkatnya kasus harian Covid-19 sehingga pemerintah menetapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang memicu rendahnya permintaan domestik.

Baca Juga: Begini prediksi DRI soal neraca perdagangan pada Januari 2021



TERBARU

[X]
×