Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para ekonom memprediksi neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2021 masih berpotensi surplus, setelah pada tahun 2020 mengalami surplus selama delapan bulan berturut-turut dari bulan Mei 2020 hingga Desember 2020.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah memprediksi neraca perdagangan Januari 2021 akan berada di kisaran US$ 75 juta hingga US$ 1,5 miliar.
“Neraca perdagangan bulan Januari 2021 diperkirakan masih akan surplus, didorong oleh ekspor yang meningkat karena adaya kenaikan harga komoditas andalan ekspor Indonesia,” ujar Piter kepada Kontan.co.id, Minggu (14/2).
Kata Piter, harga komoditas yang memberikan sumbangan pada kinerja positif ekspor antara lain crude palm oil (CPO), batubara, dan nikel. Selain itu, kinerja ekspor juga didorong oleh perbaikan ekonomi negara-negara mitra dagang utama, terutama China.
Baca Juga: DRI memperkirakan neraca perdagangan tahun 2021 masih akan surplus US$ 14,86 miliar
Dari sisi impor, Piter melihat impor masih ada dalam tren penurunan. Menurutnya, ini disebabkan oleh kinerja industri manufaktur yang masih belum stabil akibat pandemi Covid-19 yang masih mewabah di Indonesia.
Dengan kondisi industri manufaktur tersebut, ini akan menyebabkan nilai impor bahan baku dan barang modal masih terus menurun, sehingga secara keseluruhan impor masih akan menurun.
Selain Piter, ekonom makroekonomi dan pasar keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky juga memprediksi neraca perdagangan akan surplus di kisaran US$ 2,5 miliar, atau meningkat dari surplus pada bulan Desember 2020 yang sebesar US$ 2,10 miliar.
Peningkatan surplus tersebut didorong oleh meningkatnya kinerja ekspor, yang dipengaruhi oleh peningkatan harga komoditas seperti kelapa sawit dan batubara.
“Selain itu, peningkatan surplus neraca perdagangan juga dengan melihat cadangan devisa pada bulan Januari 2021 naik signifikan US$ 2,5 miliar menjadi US$ 138 miliar,” tandas Riefky.
Selanjutnya: Ekonom Bank Permata memprediksi neraca dagang Januari 2021 surplus US$ 1,5 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News