CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   -35.000   -2,31%
  • USD/IDR 15.800   -121,00   -0,77%
  • IDX 7.322   55,53   0,76%
  • KOMPAS100 1.120   5,81   0,52%
  • LQ45 885   5,41   0,62%
  • ISSI 222   1,93   0,88%
  • IDX30 453   1,57   0,35%
  • IDXHIDIV20 545   1,27   0,23%
  • IDX80 128   0,70   0,54%
  • IDXV30 137   1,60   1,18%
  • IDXQ30 151   0,42   0,28%

Ekonom Bank Mandiri prediksi cadangan devisa Maret 2021 menyusut hingga US$ 2 miliar


Selasa, 06 April 2021 / 11:16 WIB
Ekonom Bank Mandiri prediksi cadangan devisa Maret 2021 menyusut hingga US$ 2 miliar
ILUSTRASI. Ekonom Bank Mandiri prediksi cadangan devisa Maret 2021 menyusut hingga US$ 2 miliar


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -   JAKARTA. Setelah mencapai posisi tertingginya di US$ 138,8 miliar pada bulan Februari 2021, cadangan devisa Maret 2021 diperkirakan akan menyusut. 

“Kemungkinan akan turun US$ 1 miliar hingga US$ 2 miliar di bulan lalu akibat adanya aliran modal asing yang keluar baik di pasar saham maupun di pasar Surat Berharga Negara (SBN),” kata ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman kepada Kontan.co.id, Senin (5/4). 

Faisal memerinci, aliran modal asing yang keluar dari pasar saham tercatat Rp 2,7 triliun. Sementara di pasar SBN, tercatat arus modal asing keluar Rp 20,0 triliun. 

Namun, penurunan cadangan devisa pada bulan Maret 2021 bisa tertahan karena neraca perdagangan Indonesia diramal masih untung, akibat pemulhian ekonomi global terutama di Amerika Serikat (AS) dan China yang merupakan mitra ekspor terbesar Indonesia. 

Baca Juga: Rupiah menguat tipis ke Rp 14.513 per dolar AS menjelang siang hari

Ke depannya, Faisal masih melihat kemungkinan BI masih perlu cadangan devisa untuk bantalan rupiah. Pasalnya, hingga kuartal III-2021 rupiah diramal masih akan melemah karena ada faktor musiman pembayaran imbal hasil investasi kepada asing yang memuncak di kuartal II-2021 dan kuartal III-2021. 

Kemudian, inflasi tahunan AS juga diperkirakan akan meningkat dan bahkan bisa lebih dari 2% pada kuartal III-2021, karena faktor low based effect, ditambah akselerasi pemulihan ekonomi akibat program vaksinasi yang mulus dan stimulus ekonomi di tahun ini. 

Ini akan membuat yield US Treasury tenor 10 tahun masih akan relatif tinggi sehingga kemungkinan masih akan ada aliran modal asing keluar dari pasar keuangan dalam negeri yang bisa menggerus nilai tukar rupiah. 

Namun, Faisal masih optimistis cadangan devisa dan rupiah akan menguat di paruh kedua tahun ini, sejalan dengan akselerasi pemulihan ekonomi domestik sehingga asing akan kembali masuk ke pasar keuangan domestik. 

Baca Juga: Pertamina pastikan tak tambah impor BBM karena kebakaran kilang Balongan

“Kalau di semester I-2021 cadangan devisa ditopang oleh surplus neraca perdagangan, pada semester II-2021 akan lebih ditopang oleh investasi asing langsung didorong membaiknya permintaan domestik dan mulai berjalannya UU Cipta Kerja dan LPI,” katanya. 

Hingga akhir tahun, Faisal memperkirakan nilai tukar rupiah akan bergerak di level Rp 14.085 per dollar AS. Sementara cadangan devisa diperkirakan berada di kisaran US$ 140 miliar. 

Selanjutnya: Memitigasi Risiko Taper Tantrum

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×