kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.329   11,00   0,07%
  • IDX 7.248   66,61   0,93%
  • KOMPAS100 1.071   12,81   1,21%
  • LQ45 845   10,15   1,22%
  • ISSI 216   2,85   1,34%
  • IDX30 434   4,11   0,96%
  • IDXHIDIV20 519   6,56   1,28%
  • IDX80 122   1,46   1,21%
  • IDXV30 124   0,52   0,42%
  • IDXQ30 143   1,84   1,31%

Dorong Pertumbuhan Ekonomi, BI Cermati Ruang Penurunan Suku Bunga ke Depan


Rabu, 22 Januari 2025 / 11:30 WIB
Dorong Pertumbuhan Ekonomi, BI Cermati Ruang Penurunan Suku Bunga ke Depan
ILUSTRASI. BI masih melihat adanya peluang penurunan suku bunga ke depan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) berkomitmen penuh untuk membantu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

Untuk diketahui, Presiden Prabowo Subianto mempunyai target pertumbuhan ekonomi yang ambisius sebesar 8% pada masa pemerintahannya. Artinya pemerintah harus bekerja keras keluar dari jebakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5% yang selama kurang lebih 10 tahun terjadi.

BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2025 ini lebih rendah dari perkiraan yakni sebesar 4,7%-5,5% atau titik tengah sebesar 5,1%.  Meski begitu, Perry optimistis pada tahun depan pertumbuhan ekonomi akan meningkat kisaran 4,8%-5,6%.

“Pertumbuhan ekonomi akan naik dalam dua tahun ini dan terus akan naik ke lebih tinggi ke tahun-tahun depan,” tutur Perry dalam agenda Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2024, Rabu (22/1).

Adapun upaya BI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi salah satunya dengan melihat peluang penurunan suku bunga acuan atau BI-Rate.

Baca Juga: Sektor Bisnis Ini yang akan Mendominasi Ekspansi Lahan Industri di Tahun 2025

Pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) 15 Januari 2025 lalu, BI memutuskan memangkas BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps)  menjadi 5,75%. Dengan pemangkasan suku bunga tersebut, Perry meyakini bisa berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi, sejalan dengan kondisi inflasi yang rendah dalam target 2,5% plus minus 1%.

“Kami terus mencermati ruang gerak bagaimana nanti bisa penurunan suku bunga tentu saja dengan melihat dinamika data dependen yang ada,” ungkapnya.

Dalam dua tahun ke depan, Perry tetap optimistis inflasi tetap terjaga dalam target 2,5% plus minus 1%. Kemudian, nilai tukar rupiah juga diprediksi akan stabil untuk mendorong perekonomian nasilonal.

Selanjutnya, Ia juga optimistis pertumbuhan  kredit tahun ini bisa didorong tumbuh antara 11% hingga 13%, serta digitalisasi ekonomi akan terus didorong dan  berlanjut.

Lebih lanjut, Perry menambahkan bahwa, BI akan terus meningkatkan likuiditas bagi perbankan untuk menyalurkan kredit termasuk kebijakan insentif likuiditas makroprudensial ke sektor-sektor prioritas.

Hingga pekan kedua Januari 2025, Bank Indonesia (BI) mencatat insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM)  yang telah disalurkan mencapai Rp 295 triliun sejak insentif ini ada.

“Kami optimistis bahwa Indonesia bersatu, bersinergi tidak hanya stabil tapi juga tumbuh lebih tinggi di tengah gejolak global geopolitik yang terus berlanjut,” tambahnya.

Meski begitu, pihaknya akan terus waspada dalam melihat serta merespon dinamika perekonomia global yang terjadi, namun tetap berjalan dengan optimistis.

Selanjutnya: Trump Sebut OpenAI Bersama SoftBank dan Oracle akan Bentuk Usaha Patungan Stargate

Menarik Dibaca: Inovasi Aksi Keberlajutan Mengubah Lahan Gambut Kabupaten Siak yang Sempat Terbakar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×