Reporter: Venny Suryanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan mendorong pemulihan sektor pariwisata Indonesia di tahun ini. Pemulihan ini turut didorong melalui MarkPlus Tourism The 8th Strategic Discussion 2023 dengan tema Towards Sustainable & Inclusive Recovery.
Diskusi strategis tahun ini bertujuan untuk menggali isu dan langkah-langkah dalam menstimulasi pemulihan sektor pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif bagi seluruh kalangan masyarakat Indonesia.
Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Haryanto menjelaskan dalam mendorong pemulihan pariwisata Indonesia, pemerintah turut melihat adanya tantangan tersendiri.
“Kemenparekraf kedepan adalah bagaimana kita bisa membangun sektor pariwisata yang kreatif supaya para turis tertarik untuk tinggal di Indonesia lebih lama, sekaligus meningkatkan spending mereka,” kata dia dalam keterangan resmi, Sabtu (3/6).
Baca Juga: Pagu Indikatif Kemenparekraf Tahun Anggaran 2024 Sebesar Rp 3,4 Triliun
Dia menitikberatkan fokus terhadap pemanfaatan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai muara dan pilar untuk meningkatkan pengembangan destinasi di Indonesia.
Hal ini serupa dengan pendapat Bogi Aditya, SVP Transformation & Change Management InJourney/PT Aviasi Pariwisata Indonesia, terkait pentingnya upaya kolaboratif dalam pengembangan destinasi yang berkelanjutan.
“Orkestrasi untuk menciptakan produk baru yang berkelanjutan oleh para pelaku ekonomi kreatif lokal perlu dilanjutkan dengan upaya kolaboratif bersama Pemerintah Daerah dan pelaku ekonomi kreatif lokal,” ucap Bogi.
Baca Juga: Kucuran Subsidi Pajak Bagi Sektor Pionir Tahun 2024
Saat ini, pemerintah bersama stakeholders lainnya akan melakukan beberapa langkah atau strategi untuk memuluskan perjalanan Pemerintah dalam menstimulasi pemulihan sektor pariwisata Indonesia.
Beberapa program yang akan dilakukan yakni mendorong program-program kreatif seperti Desa Wisata dan Indonesia Spice Up The World (ISUTW). Hal ini dalam upaya mendukung pembangunan pariwisata berkelanjutan dan memperluas pemasaran produk rempah dan makanan olahan Indonesia.
“Salah satu cara agar pariwisata Indonesia dapat dikenal ke kancah internasional adalah dengan mengimplementasikan investasi dalam pengembangan destinasi melalui produk-produk unggulan seperti kopi dan cokelat,” tutup Haryanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
