kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.911.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.226   -37,00   -0,23%
  • IDX 6.878   -3,19   -0,05%
  • KOMPAS100 1.002   -0,07   -0,01%
  • LQ45 766   -0,64   -0,08%
  • ISSI 227   0,63   0,28%
  • IDX30 394   -0,39   -0,10%
  • IDXHIDIV20 456   -1,33   -0,29%
  • IDX80 112   0,04   0,04%
  • IDXV30 114   0,89   0,79%
  • IDXQ30 128   -0,45   -0,35%

Dividen BUMN Masuk Danantara, Target PNBP 2025 Tak Tercapai


Kamis, 03 Juli 2025 / 14:53 WIB
Dividen BUMN Masuk Danantara, Target PNBP 2025 Tak Tercapai
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/agr. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) pada tahun 2025 tidak akan mencapai target.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) pada tahun 2025 tidak akan mencapai target.

Mengutip Laporan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN Semester I-2025, setoran PNBP pada tahun ini diperkirakan hanya akan mencapai Rp 477,2 triliun atau 92,9% dari APBN Tahun 2025.

Tak capainya target PNBP pada tahun ini dikarenakan adanya peralihan pengelolaan setoran dividen BUMN ke BPI Danantara.

Ini terlihat dari seluruh komponen PNBP, di mana hanya PNBP Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) yang diperkirakan tidak mencapai target.

Kemenkeu memperkirakan PNBP KND hanya akan mencapai 11,8 triliun dari target sebesar Rp 90 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bahkan mengungkapkan bahwa pemerintah akan kehilangan potensi PNBP senilai Rp 80 triliun seiring peralihan pengelolaan dividen BUMN kepada Danantara.

Baca Juga: Gantikan Permana, Allianz Life Syariah Tunjuk Elmie Bin Aman sebagai Direktur Utama

"PNBP kita kehilangan Rp 80 triliun karena dividen tidak diserahkan lagi ke APBN, tapi dipegang Danantara. Jadi untuk targetnya perlu adanya adjusment dengan adanya keputusan tersebut. Kita tidak lagi mengandalkan Rp 80 triliun dari dividen BUMN," ujar Sri Mulyani dalam Rapat Badan Anggaran DPR RI, Selasa (1/7).

Sementara itu, PNBP Sumber Daya Alam (SDA) pada tahun 2025 diperkirakan akan mencapai Rp 230,1 triliun, atau 105,5% dari target APBN.

Ini terdiri dari PNBP SDA migas sebesar Rp 114,6 triliun dan PNBP SDA non migas sebesar Rp 115,5 triliun.

"Fluktuasi harga komoditas yang terjadi pada semester I-2025 diperkirakan akan berlanjut pada semester II-2025 sehingga berpotensi memberikan tekanan terhadap pendapatan SDA, baik migas maupun non migas," tulis pemerintah dalam laporan tersebut, Kamis (3/7).

Di sisi lain, pendapatan PNBP lainnya diperkirakan akan mencapai Rp 136 triliun atau 106,5% dari target APBN 2025. 

Kinerja PNBP lainnya akan disorong oleh pendapatan K/L yang diperkirakan akan tetap terjaga pada semester II-2025 seiring dengan peningkatan kualitas layanan dan perbaikan tata kelola PNBP di beberapa K/L.

"Meskipun demikian, terdapat potensi penurunan pada pendapatan PHT yang disebabkan oleh moderasi harga batubara acuan (HBA)," katanya.

Di samping itu, pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) akan mencapai Rp 99,3 triliun atau 127,4% dari target APBN 2025.

Kemenkeu memperkirakan, kinerja pendapatan BLU pada semester II-2025 masih didukung oleh pendapatan BLU non sawit, antara lain berasal dari Pendapatan Satker BLU yang berada di bawah kewenangan Kemenkes, Kemendiktisaintek, Kemenkomdigi, Kemenhan, dan Polri.

Sementara itu, penurunan rata-rata harga referensi COP Kemendag, masih akan menjadi tantangan bagi Pendapatan BLU Sawit dari Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet mendorong pemerintah untuk melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan setoran PNBP di tahun ini.

Salah satu yang bisa dilakukan adalah berupaya meningkatkan lifting migas serta memastikan program hilirisasi kebijakan pertambangan juga berjalan.

"Sehingga akan memberikan kontribusi terhadap setoran PNBP dan pengelolaan barang negara yang bisa dijadikan sebagai tambahan untuk kontribusi PNBP itu sendiri," kata Yusuf.

Baca Juga: Ini Kata MAIPARK Soal Adanya Rencana Konsolidasi Perusahaan Reasuransi BUMN

Selanjutnya: Daftar Kampus Swasta Terbaik di Indonesia Versi QS WUR 2026

Menarik Dibaca: Pasar Modal Bergerak Dinamis. Berikut Risiko Yang Dihadapi Investor Ritel!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×