kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.440.000   -4.000   -0,28%
  • USD/IDR 15.339   1,00   0,01%
  • IDX 7.829   -2,64   -0,03%
  • KOMPAS100 1.196   2,88   0,24%
  • LQ45 970   3,33   0,34%
  • ISSI 228   0,02   0,01%
  • IDX30 495   1,66   0,34%
  • IDXHIDIV20 597   3,35   0,56%
  • IDX80 136   0,44   0,33%
  • IDXV30 140   0,56   0,40%
  • IDXQ30 166   1,10   0,67%

Ditjen Pendidikan Vokasi Terus Perluas Kerja Sama dengan Industri


Jumat, 21 Juli 2023 / 18:46 WIB
Ditjen Pendidikan Vokasi Terus Perluas Kerja Sama dengan Industri
ILUSTRASI. Peserta melakukan praktik teknik pengelasan benda saat mengikuti pendidikan dan pelatihan kerja di Balai Latihan Kerja (BLK), Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Rabu (10/8/2022). ANTARA FOTO/Makna Zaezar/foc.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek terus memperluas kerja sama dengan industri untuk meningkatkan kompetensi peserta didik agar siap menjadi tenaga kerja yang berdaya saing, terampil, bermutu, dan relevan dengan tuntutan dunia kerja yang terus berkembang.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati bentuk Kerjasama itu dilakukan kepada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan perguruan tinggi vokasi (PTV) untuk meningkatkan kompetensi peserta didik vokasi agar siap memasuki industri.

Adapun hingga pertengahan tahun ini satuan pendidikan vokasi melalui SMK pusat keunggulan sudah bekerja sama dengan 370 industri yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Industri yang bermitra sudah banyak sekali kalau diakumulasikan setiap tahunnya. Tahun ini ada 370 industri yang bekerja sama. Yang jadi hitung-hitungan karena kemitraan tak selalu lewat kita. Sementara sekolah sering punya kemitraan yang tak tercatat,” tutur Kiki kepada Kontan.co.id, Jumat (21/7).

Baca Juga: Pendidikan Vokasi Diharapkan Jadi Salah Satu Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Menurutnya bantuan atau kerja sama dari industri tidak melulu soal uang. Biasanya industri membantu mulai dari memberikan penyelarasan kurikulum, peningkatan kompetensi SDM vokasi, penyediaan guru atau dosen tamu, pengembangan dan pemanfaatan sarana dan prasarana, sertifikasi kompetensi, praktik kerja lapangan dan magang, rekrutmen lulusan, serta penelitian terapan (applied joint research).

Bahkan industri juga ada yang melakukan praktisi mengajar minimal 50 jam per semester yang datang langsung ke sekolah atau kampus, juga ada yang memberikan satu unit produksi khusus di sekolah sehingga siswa bisa belajar langsung.

Kiki berharap dengan adanya kerja sama ini, mahasiswa ataupun murid SMK bisa meningkatkan kemampuannya baik itu dari pola pikir dan juga meningkatkan skill yang dipelajari.

“Memang tidak ada hitungan khusus dari Pendidikan vokasi terhadap perkembangan tenaga kerja, tetapi  dengan peningkatan kualitas siswa ini maka angka pengangguran diharapkan bisa turun,” harapnya.

Dia juga menegaskan, program dan kebijakan  pendidikan vokasi difokuskan bukan hanya mengatasi tantangan, tapi juga menyongsong dan membentuk masa siswa. Untuk itu kata Dia, relevansi kemitraan dengan dunia usaha sangat diperlukan sebagai gambaran dunia kerja ketika siswa lulus sekolah.

Baca Juga: Kemendikbudristek Jembatani Kemitraan 49 Satuan Pendidikan Vokasi dengan Erajaya

“Misalnya di SMK, untuk meningkatkan keunggulan, kalau mau unggul harus bermitra dengan industri. Maka ada yang namanya SMK pusat keunggulan dengan skema pemadanan dukungan. Ada juga penelitian kampus yang relevan dengan kebutuhan industri,” jelasnya.

Menurutnya hingga saat ini sudah ada 1.410 SMK pusat keunggulan yang bergaung pada program Pendidikan vokasi. Bahkan ditargetkan akan bertambah menjadi 1.800 SMK yang bergabung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×