kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Dirjen Pajak: Tax amnesty baru sebatas wacana


Jumat, 29 Mei 2015 / 17:12 WIB
Dirjen Pajak: Tax amnesty baru sebatas wacana
ILUSTRASI. Tempat kopi enak di Bandung.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) menegaskan bahwa rencana pelaksanaan tax amnesty baru sebatas wacana. Pelaksanaannya masih menunggu keputusan seluruh aparat penegak hukum.

Dirjen Pajak Sigit Priadi Pramudito mengatakan, pihaknya masih menggodok aturan tax amnesty. Minggu depan Ditjen pajak akan bertemu dengan pengusaha. "Dua minggu lagi kita akan bertemu dengan akademisi," ujarnya, Jumat (29/5).

Menurut Sigit, Ditjen Pajak sedang mengumpulkan masukan dari berbagai pihak. Apabila mendapat dukungan luas baru akan diusulkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk dikaji lebih lanjut.

Adapun pemikiran tax amnesty sendiri dilatarbelakangi banyaknya warga negara Indonesia yang menyimpan harganya di luar negeri yang sumber penghasilannya belum dikenakan pajak. Dalam wacananya, pihak yang melakukan repatriasi hanya diwajibkan membayar uang tebusan dalam jumlah tertentu yang berkisar 10%-15% dari aset bersih yang dilaporkan.

Lebih luas lagi, tax amnesty juga diwacanakan mencakup pengampunan pidana umum atau khusus. Maka dari itu hal ini perlu untuk dibicarakan dan dimatangkan lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×