Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Noverius Laoli
Penurunan laba bersih disebabkan pendapatan neto Sentul City yang turun 27,75% yoy dari Rp 1,32 triliun menjadi Rp 951,42 miliar. Beban pokok pendapatan turun 36,57% menjadi Rp 385,12 miliar. Sehingga laba bruto BKSL turun 20,19% yoy menjadi Rp 566,3 miliar.
Kinerja perusahaan yang melantai di BEI sejak 1997 tersebut juga tidak bergerak sejak tiga bulan lalu jika dipantau melalui RTI. Jika ditarik lebih jauh lagi, saham BKSL terkontraksi hingga -20,63% dalam enam bulan terakhir.
Baca Juga: Progres masih mini, ACP revisi target marketing sales di tahun ini
Lebih dalam lagi, secara year to date (ytd) harga saham BKSL bahkan sudah amblas hingga -41,18%.
Saat ini, saham BKSL terhenti pada level Rp 50 per saham, terlemah dalam kurun waktu lebih dari lima tahun terakhir. Angka tersebut jauh menurun jika dibandingkan dengan harga pada 1 Januari 2020 yang masih bertengger di level Rp 83 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News