kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Dibayangi Tekanan Global, Apindo Prediksi Ekonomi RI Tumbuh di Kisaran 5% pada 2024


Kamis, 21 Desember 2023 / 18:41 WIB
Dibayangi Tekanan Global, Apindo Prediksi Ekonomi RI Tumbuh di Kisaran 5% pada 2024
ILUSTRASI. Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Indonesia, Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (1/12/2023). Dibayangi Tekanan Global, Apindo Prediksi Ekonomi RI Tumbuh Dikisaran 5% pada 2024.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Noverius Laoli

JAKARTA.  Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada direntang 4,80% secara tahunan (yoy) hingga 5,20% (yoy).

“Proyeksi rentang pertumbuhan terendah yang melemah di bawah level 5% disebabkan faktor tren perlambatan ekonomi global akibat situasi geopolitik, inflasi dan suku bunga yang masih tinggi," ujar Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, Kamis (21/12).

Ia menambahkan bahwa suku bunga kredit di Indonesia yang tinggi turut berkontribusi pada perlambatan pertumbuhan ekonomi, sejalan dengan meningkatnya biaya operasional pelaku usaha.

Merujuk survei internal Apindo terhadap sekitar 2.000 pelaku usaha lintas sektor dan lintas skala usaha, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 diprediksi ada kisaran 5%. 

Baca Juga: BI Sebut Ada Potensi Tambahan Pertumbuhan Konsumsi dari Pemilu 2024

Sektor dengan kontribusi PDB terbesar (leading sectors) akan kembali didominasi oleh sektor industri pengolahan, pertanian, perdagangan, pertambangan dan konstruksi.

Setiap sektor tersebut diproyeksikan akan menguasai lebih dari 10% porsi distribusi dalam PDB tahun 2024. Sektor manufaktur juga masih akan terus berada di level ekspansif, sedangkan transportasi dan pergudangan sektor akomodasi-makan minum akan menjadi sektor dengan laju pertumbuhan terpesat. 

Sektor pariwisata diprediksi dapat merealisasikan target untuk berkontribusi 4,5% terhadap PDB nasional seiring dengan peningkatan mobilitas kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara. 

Di sisi lain, inflasi tahun 2024 diperkirakan akan terjaga di kisaran 3,0%, sedangkan nilai tukar Rupiah terhadap USD tahun 2024 berada di kisaran Rp 15,100- Rp 15,600 per dolar AS.

Baca Juga: Suku Bunga Acuan BI di Akhir Tahun 2023 Tetap 6%

Proyeksi penguatan didasarkan pada perkiraan inflasi yang terkendali dan kebijakan moneter BI tahun 2024 untuk berfokus pada pro-stabilityNamun, tren higher for longer yang bertahan sampai pertengahan tahun 2024 masih memungkinkan tergerusnya nilai tukar hingga di atas Rp 15,500 per dolar AS.

Realisasi APBN menjadi pendorong (driver) yang signifikan untuk pertumbuhan ekonomi 2024.

Tetapi investasi dan kinerja ekspor tahun 2024 kurang baik yang disebabkan pelemahan realisasi investasi di tahun politik, perkembangan ekspor Indonesia yang turun, perlambatan kinerja perdagangan dan penurunan harga komoditas unggulan Indonesia di pasar global.

Melalui alokasi dana yang tepat pada sektor strategis, APBN dapat menjadi instrumen penting memicu investasi, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan lapangan kerja. 

Baca Juga: BI Proyeksi Perekonomian Global Melambat pada 2024, Ini Sebabnya

Sejumlah tantangan dan kondisi perekonomian yang dihadapi di antaranya disumbangkan faktor total saving (tabungan bruto) hanya 39% dari PDB, dan total kapitalisasi pasar modal hanya 49% dari PDB. 

Dengan Investment Capital Output Ratio (ICOR) yang tinggi di angka 7,6 (2023), pertumbuhan ekonomi yang jauh melampaui 5% tidak akan dapat tercapai. Jika target pertumbuhan 6%, maka dibutuhkan rasio investasi terhadap PDB sekitar 36%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×