kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.086.000   26.000   1,26%
  • USD/IDR 16.495   138,00   0,84%
  • IDX 7.629   -138,24   -1,78%
  • KOMPAS100 1.066   -21,70   -2,00%
  • LQ45 770   -13,67   -1,74%
  • ISSI 264   -3,56   -1,33%
  • IDX30 400   -6,24   -1,54%
  • IDXHIDIV20 467   -6,08   -1,28%
  • IDX80 117   -1,60   -1,34%
  • IDXV30 130   0,27   0,21%
  • IDXQ30 130   -1,70   -1,29%

BI Proyeksi Perekonomian Global Melambat pada 2024, Ini Sebabnya


Kamis, 21 Desember 2023 / 14:28 WIB
BI Proyeksi Perekonomian Global Melambat pada 2024, Ini Sebabnya
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. BI Proyeksi Perekonomian Global Melambat pada 2024, Ini Sebabnya.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan, pertumbuhan ekonomi global akan melambat pada tahun 2024. 

Gubernur BI Perry Warjiyo menghitung, pertumbuhan ekonomi global tahun depan akan berada di kisaran 2,8% yoy, atau lebih rendah dari outlook tahun 2023 yang sebesar 3% yoy. 

“Perekonomian dunia akan melambat, seiring dengan ketidakpastian pasar keuangan. Meskipun, sudah terlihat mereda,” terang Perry dalam konferensi pers, Kamis (21/12) di Jakarta. 

Baca Juga: Bank Indonesia dan Korsel Sepakat Pakai Uang Lokal Dalam Transaksi Mulai 2024

Perry pun memerinci. Pertumbuhan ekonomi AS dan India mulai tahun 2023 sudah membaik dari perkiraan awal, ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspansi belanja pemerintah. 

Namun, pertumbuhan ekonomi China diyakini akan melemah, seiring dengan konsumsi rumah tangga dan investasi yang tumbuh terbatas. 

Inflasi negara-negara maju masih bandel, termasuk di AS. Sehingga, ini mendorong suku bunga acuan akan bertahan tinggi dalam waktu yang lama atau higher for longer. 

Baca Juga: Menatap Masa Depan Ekonomi Indonesia

Demikian pula imbal hasil obligasi negara maju, termasuk obligasi pemerintah AS, tetap akan tinggi, sejalan dengan premi risiko jangka panjang karena besarnya pembiayaan fiskal dan bengkaknya utang pemerintah AS. 

Hanya, Perry melihat prospek lebih cerah dalam aliran modal asing. Sehingga, menurunkan tekanan pelemahan nilai tukar rupiah di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×