Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Bank Permata melihat perekonomian global masih sangat menantang pada tahun ini. Kabar baiknya, ekonomi Indonesia tetap terjaga di tengah tantangan global yang berkecamuk tersebut.
Head Macroeconomic and Financial Market Research Permata Bank Faisal Rachman mengatakan, Indonesia masih bertumpu pada ekonomi domestik. Hal ini lah yang membuat perekonomian Indonesia tetap terjaga meskipun tantangan global terus menghantui.
"Kenapa kita bisa resilient? Sebenarnya kita itu ekonominya masih bergantung besar kepada ekonomi domestik," ujar Faisal dalam acara Indonesia Economic Outlook Seminar 2024, Selasa (21/11).
Baca Juga: UMP Jabar Tahun 2024 Naik Rp 70.000, Buruh Ancam Gelar Demo
Faisal menjelaskan, dalam Produk Domestik Bruto (PDB) terdapat beberapa komponen pengeluaran, seperti konsumsi masyarakat, konsumsi pemerintah, investasi dan ekspor-impor.
"Nah, kalau kita ngomong yang domestik ya tiga ini, kecuali ekspor-impor," jelasnya.
Menurut Faisal, negara yang sangat bergantung dengan ekspor-impor akan sangat berpengaruh terhadap perekonomian global. Alhasil, apabila ekonomi global berkecamuk, maka ekonomi negara tersebut juga akan berpengaruh. Misalnya saja, negara Singapura.
"Kalau ekspor-impor itu eksternal. Beda dengan Singapura, kalau Singapura itu sangat ekspor-impor banget. Jadi ekonomi global apa-apa, pasti ekonominya sangat down sekali," terang Faisal.
Dalam acara yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bahwa fundamental ekonomi Indonesia lebih baik jika dibandingkan dengan negara lain.
Baca Juga: Jadi Negara Maju di 2045, Airlangga: Target Ambisius Tapi Realistis
Bahkan, Indonesia termasuk dalam daftar lima ekonomi di dunia yang ketahanan ekonominya masih terjaga. Hal ini lebih baik jika dibandingkan dengan negara China, Meksiko dan Malaysia.
Misalnya saja, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih terjaga di angka 4,94% YoY. Airlangga mengatakan, pertumbuhan tersebut didorong oleh industri pengolahan, perdagangan, pertanian, pertambangan, konstruksi serta konsumsi domestik yang masih kuat.
"Fundamental ekonomi kita dibandingkan negara lain relatif jauh lebih baik dan Indonesia termasuk top 5 ekonomi di dunia dan ketahanan ekonomi masih resilien," kata Airlangga.
Tidak hanya dari sisi pertumbuhan ekonomi, kondisi inflasi di Indonesia juga masih terkendali. Tercatat, inflasi Indonesia pada Oktober 2023 sebesar 2,56% YoY.
Baca Juga: Ajaib Kripto Prediksi Harga Bitcoin Berpotensi Lanjutkan Reli ke US$ 40.000
Oleh karena itu, Airlangga meyakini bahwa perekonomian Indonesia pada tahun depan masih akan solid. Di mana berbagai lembaga memperkirakan pertumbuhan Indonesia masih di angka 5,2% pada 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News