Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Dewan Gubernur Bank Indonesia (DG BI) tidak sepakat dan menginginkan matrik penilaian dampak sistemik Bank Century tidak dilampirkan. Hal tersebut dilakukan lantaran kekhawatiran DG BI bahwa data tersebut dapat memperlemah argumen yang menyatakan Bank Century berdampak sistemik.
Hal tersebut disampaikan Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah menyebut dalam persidangan kasus Century dengan terdakwa mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Bidang Pengelolaan Moneter dan Devisa Budi Mulya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Senin (14/4) sore.
"Dewan Gubernur tidak sepakat dengan tabel (matrik) itu dan diminta cabut seluruhnya," kata Halim.
Sebelumnya, Halim yang kala itu menjabat sebagai Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan (DPNP) membuat analisis dampak sistemik Bank Century dari empat aspek, yakni aspek keterkaitan lembaga keuangan, keterkaitan pasar keuangan, keterkaitan infrastruktur keuangan dan keterkaitan sektor riil. Dalam data matrik analisis dampak sistemik Bank Century yang dibuat Halim disebutkan bahwa peran dalam sektor rill kecil, perannya dalam pemberian kredit juga tidak terlalu signifikan, ukuran bank yang tidak signifikan (kecil), dan fungsi Bank Century dapat digantikan oleh bank lain.
"Jadi secara umum tabel menunjukkan Century bank yang kecil," tambah dia.
Kemudian, hasil kajian berupa analisa tersebut juga dipresentasikan pada rapat tanggal 19 November 2008 dan dilampirkan pada rapat DG BI keesokan harinya. Namun kala itu Halim pun diminta untuk membuat penyempurnaan lantaran dampak sistemik yang telah ada masih kurang kuat sehingga tidak menunjang alanisis berdampak sistemik. Oleh karena itu, Halim kemudian menambahkan aspek psikologis pasar untuk mengakomodir keinginan DG BI.
Halim juga mengatakan, permintaan penghapusan matrik analisis dampak sistemik juga disampaikan oleh Miranda Swaray Goeltom. Miranda yang kala itu menjabat sebagai Deputi Gubernur Senior BI meminta supaya lampiran data matriknya dihilangkan karena khawatir menimbulkan "keramaian".
"Bu Miranda keberatan, (matrik) itu harus dicabut kalau tidak nanti jadi ramai," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News