Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Amal Ihsan
JAKARTA. Fraksi Partai Demokrat rupanya sempat menentang rencana tim pengawas (Timwas) kasus Bank Century Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk meminta keterangan Anas Urbaningrum soal kasus ini. Namun lantaran kalah suara dengan fraksi yang mendukung langkah tersebut, keberatan partai berlambang mercy tersebut akhirnya diabaikan.
“Ada satulah yang menyatakan tidak revelan. Tahulah siapa?” kata anggota Timwas Century asal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Yani di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (28/2). Meski enggan menyebut nama, Yani membenarkan kalau yang dimaksudkannya adalah Fraksi Partai Demokrat.
Ia pun lantas menguraikan jalannya rapat tertutup yang dilangsungkan seusai pertemuan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kemarin. Karena keberatan partai mercy itulah, akhirnya diambil jalan tengah dengan mengunjungi Anas Urbaningrum untuk melakukan verifikasi informasi terlbih dulu sebelum mengundangnya ke DPR. “Jadi karena beda pendapat maka kita putuskan seperti itu,” imbuhnya.
Politikus PPP itu mengatakan jalan tengah itu sekaligus diambil untuk menghindari hiruk pikuk politik yang akan timbul jika informasi yang dimiliki Anas ternyata tidak terlalu signifikan. Karena itu, Timwas lebih baik didatangi dan ditanyakan apa informasi yang dimilikinya, baru jika itu dianggap penting maka Anas pun diundang forum rapat timwas di DPR. Sayangnya hingga kini ia belum mengetahui pasti kapan kunjungan itu akan dilakukan.
Sebelumnya anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie juga telah mengungkapkan rasa serba salahnya ketika timwas memutuskan untuk mengunjungi Anas. Ia tak ingin dianggap takut lantaran menentang hal tersebut. Padahal Ketua DPR RI itu melihat pemanggilan itu seharusnya tak perlu dilakukan. Ia beralasan timwas bukan bertugas untuk mengusut informasi tetapi lebih mengawasi jalannya penegak hukum menuntaskan kasus Century.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News