kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Defisit APBN mencapai Rp 883,7 triliun hingga November 2020


Senin, 21 Desember 2020 / 14:12 WIB
Defisit APBN mencapai Rp 883,7 triliun hingga November 2020
ILUSTRASI. Defisit ini setara dengan 5,6% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat sepanjang periode Januari-November 2020, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2020 mencapai Rp 883,7 triliun. 

Defisit ini setara dengan 5,6% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Artinya, pencapaian defisit APBN kurang dari 1% untuk mencapai outlook akhir tahun sebesar 6,34% terhadap PDB. 

Data Kemenkeu menunjukkan defisit tersebut sudah mencapai 85% dari outlook akhir tahun sebesar Rp 1.039,2 triliun atau setara dengan target defisit akhir 2020 yakni 6,34% terhadap PDB.  

Dari sisi pendapatan negara, realisasi di sepanjang Januari-November 2020 sebesar Rp 1.423 triliun, setara dengan 83,7% dari target APBN-Perpres 72/2020 yang capai Rp 1.699,9 triliun. Pencapaian ini mencatatkan pertumbuhan negatif 15,5% apabila dibandingkan dengan realisasi di Januari-November 2019 yang sebesar Rp 1.670,7 triliun.  

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani: Pertumbuhan ekonomi 2020 bisa minus 2,2%

Kondisi penerimaan negara dalam sebelas bulan ini perlu diwaspadai. Sebab, persentase pelemahannya sudah di atas target penerimaan negara akhir tahun yang diprediksi hanya minus 10% secara year on year (yoy).   

Hal tersebut, utamanya dipengaruhi oleh realisasi penerimaan perpajakan yang loyo. Catatan Kemenkeu, penerimaan perpajakan di sepanjang Januari-November 2020 hanya Rp 1.108,8 triliun, setara dengan 78,9% dari target APBN-Perpres 72/2020 sebesar Rp 1.404,5 triliun. 

“Inilah dampak dari Covid-19, baik dalam pajak, bea cukai, maupun penerimaan negara bukan pajak (PNBP) ini terdampak akibat pandemi sehingga harga komoditas menurun dan juga konsumsi masyarakat menurun,” kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam Konferensi APBN Laporan Periode Realisasi November, Senin (21/12).

Baca Juga: Kemensos cairkan Jadup Rp 89,4 miliar ke 297 ribu jiwa korban gempa NTB

Di periode sama untuk belanja negara, realisasinya pun baru Rp 2.306,7 triliun, setara dengan 84,2% dari target APBN-Perpres 72/2020 yang sebesar Rp 2.739,2 triliun.  

Sementara, dari sisi pembiayaan, realisasi sampai dengan akhir November 2020 sebesar Rp 1.104,8 triliun atau naik sekitar 6% dengan target dari APBN-Perpres 72/2020 sebesar Rp 1.039,2 triliun.

Baca Juga: Pemerintah pusat akan intervensi pajak dan retribusi daerah mulai tahun 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×