kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Daya tahan APBN diprediksi akan mulai goyah pada April 2020 ini


Jumat, 17 April 2020 / 17:36 WIB
Daya tahan APBN diprediksi akan mulai goyah pada April 2020 ini
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat pelantikan Kepala BKF di Jakarta (3/4/2020).


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

Penurunan harga minyak, memengaruhi penerimaan pajak migas dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sumber daya alam. “Aktivitas ekonomi yang terhambat, pengaruhi penerimaan,” kata Eric.

Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrwati mengatakan penerimaan negara utamanya tersokong oleh pembayaran dividen dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang lebih awal.

Baca Juga: Kemenkeu prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I 2020 sebesar 4,52% - 4,68%

Menkeu menegaskan pertumbuhan ini bukan berasal dari kegiatan ekonomi yang melonjak.

“Ini karena bank-bank BUMN RUPS lebih awal, kemudian bayarkan dividen di Maret lalu. Inilah yang membuat penerimaan negara melonjak" kata Sri Mulyani dalam paparan APBN melalui media daring, Jumat (17/4).

Adapun, Kemenkeu telah merevisi defisit anggaran dari 3% menjadi 5% lewat peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan Untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19)  dikeluarkan dalam kondisi luar biasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×