kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kemenkeu prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I 2020 sebesar 4,52% - 4,68%


Jumat, 17 April 2020 / 15:16 WIB
Kemenkeu prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I 2020 sebesar 4,52% - 4,68%
ILUSTRASI. Pekerja beraktivitas di area bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (17/10/2019). Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit 160 juta Dolar AS pada September 2019 yang terjadi karena nilai eks


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memproyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2020 berada di level 4,52%-4,68%. Prediksi tersebut, lebih rendah dari realisasi pertumbuhan ekonomi di periode sama tahun 2019 yakni 5,07%.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dampak corona virus corona atau covid-19 menjadi pukulan berat bagi perekonomian Indonesia, khususnya pada rentang akhir Februari sampai Maret 2020.

Padahal akhir tahun lalu sampai awal tahun ini, optimisme perekonomian dalam negeri bakal membaik karena Amerika Serikat (AS) dan China semakin menunjukan tanda-tanda kesepakatan dagang.

Baca Juga: Defisit anggaran menipis 0,45%, tersokong setoran dividen bank-bank BUMN

Nyatanya, lambat-laun dampak Covid-19 merambah ke berbagai sektor seperti manufaktur.

“Saat ada Covid-19 ini awalnya hanya terasa di sektor pariwisata dan perdagangan karena mitra dagang Indonesia (China) aktivitas ekonominya sudah lebih dahulu terganggu. Tapi, ini merembet kemana-mana,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN, Jumat (17/4).

Di sisi lain, Sri Mulyani melihat dari sisi purchasing managers index (PMI) global terjadi penurunan tajam pada sektor manufaktur dan jasa di hampir seluruh negara.

”PMI Chinaturun tajam justru Januari-Februari karena mereka terjangkit terlebih dahulu dan sekarang bahkan sudah recover. Jadi ini masalah timing dan kemampuannya untuk recovery,” ujar Menkeu

Ke depan, Sri Mulyani menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih banyak tantangan mengingat ekonomi global diprediksi kontraksi. Tingkat ketidakpastian yang tinggi menunjukan masih adanya risiko downside pada proyeksi. Terlebih perlambatan ekonomi terjadi secara luar termasuk pada mitra dagang utama Indonesia.

Baca Juga: Imbas Corona, Ekonomi Cina Alami Kuartal Terburuk sejak 1992



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×