kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   -25.000   -1,30%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Data BNPB: Awal 2014 terdapat 106 kali bencana


Selasa, 21 Januari 2014 / 19:58 WIB
Data BNPB: Awal 2014 terdapat 106 kali bencana
ILUSTRASI. Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Bunda Jakarta milik PT Bundamedik Tbk (BMHS).


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bencana yang melanda Indonesia di awal tahun 2014 ini cukup dasyat. Hanya pada bulan pertama tahun ini saja, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat terdapat 106 kali bencana alam yang melanda sejumlah daerah di Tanah Air.

Kepala BNPB Syamsul Maarif mengatakan bencana tersebut terdiri dari 75 kejadian banjir, 28 tanah longsor serta banjir longsor 3 kejadian. Ini terjadi hampir di seluruh pelosok Indonesia. "Bencana terjadi di Pulau Jawa seperti, Jawa Barat, Jawa tengah, sementara Jawa Timur belum. Sumatera, Sulawesi, Maluku dan Maluku tengah juga mengalami bencana," ujarnya di Kantor Presiden, Selasa (21/1).

Akibat bencana tersebut, jumlah pengungsi mencapai 617.734 jiwa di seluruh Indonesia. Karena itu, BNPB telah mengingatkan agar para kepala daerah di seluruh Indonesia mempersiapkan sarana penanganan bencananya sebaik mungkin, dengan memanfaatkan segala sumber daya yang ada.

Apalagi berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan masih berpotensi terjadi hingga bulan Maret 2014. Curah hujan diperkirakan akan menuju ke arah timur mulai ke Jatim.  Untuk bantuan bencana, Syamsul menyatakan dulunya Kementerian Keuangan telah mengucurkan dana Rp 100 miliar untuk dibagikan ke setiap provinsi sebesar Rp 34 miliar.

Untuk wilayah DKI, Bekasi, Tangerang dan Karawang telah dikucurkan dana Rp 50 miliar. Dana itu ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pengungsi. Sementara untuk kerugian setelah bencana dan rekonstruksi baru akan dihitung setelah kejadian bencana teratasi.

"Tadi pada rapat Menkeu dana bantuan ditambah lagi Rp 200 miliar untuk seluruh Indonesia. Kemarin Rp 100 miliar sudah dibelanjakan. Kalau untuk rekonstruksi pasca bencana beda lagi, dan kebutuhan dananya bisa triliunan," bebernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×