Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) selangkah lebih dekat untuk mengimplementasikan central bank digital currency (CBDC) atau Rupiah Digital. Pada pekan lalu, BI sudah meluncurkan white paper Rupiah Digital yang dinamakan Proyek Garuda.
Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengungkapkan ada berbagai manfaat yang didapat Indonesia dengan implementasi Rupiah Digital.
“Manfaat yang didapat Indonesia dari sisi dampak ekonomi hingga menghindari masalah kriminal,” tutur David kepada Kontan.co.id, Jumat (2/12).
David pun memerinci. Pertama, dari sisi ekonomi, Rupiah Digital akan mendorong kemudahan bertransaksi. Transaksi yang makin mudah akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Ekonom Menilai BI Tepat Implementasikan Rupiah Digital Secara Bertahap
“Transaksi makin mudah dan efisien dengan Rupiah Digital, peredaran uang akan meningkat, sehingga ini akan menambah pertumbuhan ekonomi,” jelas David.
Kedua, untuk jangka panjang ini bisa membantu bantuan fiskal untuk sampai di tangan yang tepat. Penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) bisa dilakukan lebih tepat sasaran dan langsung ke orang bersangkutan. Sehingga,meminimalisir korupsi oleh oknum.
Ketiga, kedaulatan Rupiah terjaga. Saat ini muncul berbagai aset digital. Dengan adanya Rupiah Digital, makin memantapkan penggunaan Rupiah sebagai alat pembayaran satu-satunya yang sah.
Keempat, efektivitas kebijakan moneter makin baik karena semua transaksi akan tercatat. Ini juga menghindari masalah kriminal seperti penghindaran pajak, pencucian uang, dan lain-lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News