kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dapat stimulus Rp 298 miliar, Wishnutama bidik devisa Rp 13 triliun dari wisatawan


Selasa, 25 Februari 2020 / 18:51 WIB
Dapat stimulus Rp 298 miliar, Wishnutama bidik devisa Rp 13 triliun dari wisatawan
ILUSTRASI. Wisatawan asing mancanegara wisman turis asing pariwisata - Suasana malam di Kuta, Mandalika, Lombok, NTB (12/9)


Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio menargetkan dapat menarik devisa Rp 13 triliun dari wisatawan mancanegara (wisman) pada 2020.

Angka tersebut merupakan timbal balik dari stimulus yang dikeluarkan pemerintah untuk menggenjot sektor pariwisata. Asal tahu saja pemerintah mengeluarkan Rp 298 miliar untuk menjadi stimulus bagi wisman.

Baca Juga: Sri Mulyani beberkan sejumlah strategi pemerintah untuk genjot industri pariwisata

"Kira-kira dapat menghasilkan devisa sebesar Rp 13 triliun," ujar Wishnutama usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Selasa (25/2).

Berdasarkan hitungannya, dengan promosi yang dilakukan, akan mampu mendatangkan wisman sebanyak 736.000 orang. Average Spending Per Arrival (ASPA) ditargetkan mencapai di atas US$ 1.700 per kunjungan.

Baca Juga: Pemerintah gelontorkan Rp 10 triliun untuk selamatkan ekonomi dari efek corona

Indonesia akan mencari pasar wisman selain China karena adanya penyebaran virus korona (COVID-19). Antara lain adalah Australia dan Eropa.

"Australia, Eropa, dan sebagainya yang punya spending sangat besar di Indonesia per arrivalnya sehingga punya dampak ekonomi yang besar buat Indonesia," terang Wishnutama.

Baca Juga: Bursa Saham Menuju Keseimbangan Baru

Asal tahu saja dampak virus korona membuat ekonomi menjadi lesu. Terutama sektor pariwisata mengingat banyak wisman di Indonesia berasal dari China.

Wilayah China merupakan wilayah pertama yang menjadi penyebaran virus korona. Oleh karena itu Indonesia juga telah menutup sementara penerbangan dari dan ke China sejak 5 Februari lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×