kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dahlan Iskan: KPK dibutuhkan 5 tahun lagi


Kamis, 06 Maret 2014 / 10:44 WIB
Dahlan Iskan: KPK dibutuhkan 5 tahun lagi
ILUSTRASI. Link Download CarX Drift Racing 2 Apk Terbaru 2022 di Android dan iOS


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

MAKASSAR. Bakal calon presiden Dahlan Iskan menganggap Komisi Pemberantasan Korupsi hanya lembaga sementara. Hanya, menurut dia, keberadaan dan fungsi KPK masih dibutuhkan di Indonesia hingga lima tahun lagi.

"KPK memang lembaga sementara, tetapi dalam lima tahun ke depan Indonesia masih membutuhkan KPK seperti sekarang ini," kata Dahlan dalam Debat Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat di Makassar, Rabu (5/3/2014) malam, seperti dikutip dari Antara.

Dahlan manyampaikan rasa hormat atas kinerja KPK selama ini. Ia menilai bahwa penindakan KPK selalu berdasarkan pada bukti penerimaan aliran dana kepada para koruptor.

"KPK selama ini tidak memperkarakan orang yang tidak terima uang, bukan persoalan hanya kesalahan administrasi. Artinya KPK memang menindak orang yang terima uang," ujarnya.

Dahlan mengatakan, langkah tersebut tepat sebab banyak juga pengelola pemerintahan yang kurang baik dalam menyelenggarakan administrasi, tetapi tidak menerima aliran dana atau melakukan tindak korupsi.

"Demikian juga sebaliknya, banyak orang yang administrasinya baik, tetapi dia korup, dia terima uang haram," kata Menteri BUMN itu.

Dahlan meyakini bahwa tindakan korupsi sebetulnya cenderung dilakukan bukan berdasarkan kemiskinan, melainkan kerakusan. "Korupsi itu sifat rakus dasarnya, bukan karena miskin. Oleh karena itu, saya setuju kalau koruptor dimiskinkan semiskin-miskinnya," ujar dia.

Sementara itu, salah satu peserta Konvensi Capres Partai Demokrat lain, Sinyo Harry Sarundajang, mengatakan bahwa Indonesia saat ini belum mampu membangun sistem yang efektif mencegah aparat tidak korupsi atau menerima suap.

"Belum mampu Indonesia membangun sistem efektif untuk mencegah aparat tidak korupsi atau menerima suap dan sebagainya. Itu yang harus kita pecahkan," ujar Sinyo, yang juga menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Utara itu.

Ia juga menyarankan agar sikap antikorupsi harus dipupuk sejak usia dini sebagai langkah pencegahan tindakan pidana tersebut pada kemudian hari.

Penindakan dan pencegahan korupsi menjadi salah satu topik yang dibahas dalam debat antara 11 peserta Konvensi Capres Partai Demokrat di Makassar.

Dahlan dan Sinyo tergabung dalam debat sesi kedua bersama Ali Masykur Musa, Dino Patti Djalal, Endriartono Sutarto, dan Hayono Isman. Sementara di sesi pertama menampilkan debat antara Anies Baswedan, Gita Wirjawan, Pramono Edhie Wibowo, Irman Gusman, dan Marzuki Alie. (Sandro Gatra

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×