Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Pratama Guitarra
KONTAN.CO.ID - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyampaiakn curahan hatinya melalui akun media sosialnya yakni Instagram dan Facebook Kamis (9/4).
Pensiunan jenderal ini merangkum pendapatnya terhadap beberapa kasus yang terjadi di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Curhatan itu diunggah Luhut tentunya sebagai penegasan atas tindakan yang akan dilakukannya terhadap beberapa orang yang mengkritik pribadinya. Khususnya dalam penanganan wabah virus corona (Covid-19) yang terjadi di Indonesia ini.
Baca Juga: Surat terbuka Luhut Pandjaitan di tengah pro kontra penanganan virus corona
"Belakangan, saya melihat dinamika yang terjadi sudah sangat melampaui batas. Saya tidak habis pikir, mengapa di tengah suasana pandemi seperti saat ini, ujaran kebencian dan fitnah terus dipelihara di tengah-tengah kita?," terang Luhut dalam petikan curhatannya di Instagram, kamis (9/4).
Kemudian Luhut merasa heran, mengapa saat terjadinya pandemi virus corona Covid-19, masih ada orang yang diliputi dengan sentimen sektarian di saat seluruh anak bangsa.
Baca Juga: Gara-gara Virus Corona, Mega Proyek Infrastruktur Terancam Mangkrak
Harusnya dalam kondisi seperti ini masyarakat bersatu melawan musuh bersama yaitu virus corona, yang mengancam kesehatan serta keselamatan seluruh masyarakat Indonesia.
SELANJUTNYA>>
"Mengapa kita malah terus-terusan mencari perbedaan, tanpa sedikitpun berpikir persatuan? Momen seperti ini membuat saya rindu kepada almarhum Gus Dur yang semangat positifnya selalu menginspirasi setiap langkah saya menjalani hidup sebagai pejabat negara," kata Luhut.
Dari Gus Dur Luhut banyak belajar, bahwa perbedaan dan kritik pasti ada dan tidak bisa dihilangkan, karena perbedaan itu lahir bersama kita. Wejangan Gus Dur inilah yang membuat Luhut selalu berprinsip bahwa persaudaraan antar anak bangsa harus kita kedepankan.
Baca Juga: PSBB berlaku esok, simak skema pembatasan trasportasi di Jakarta
Selanjutnya, Luhut menyebut, bahwa Bangsa Indonesia saat ini sedang berada dalam situasi pandemi. Semua pihak sedang bergerak bersama mencari solusi untuk mempercepat penanganan Covid-19 untuk memastikan keselamatan dan kesehatan semua warga negara Indonesia. Bagi Luhut, ini adalah misi, dan tetap, sebuah misi harus dituntaskan dengan baik.
"Namun saya sungguh menyayangkan tindakan dan ucapan beberapa pihak yang tega menjadikan situasi seperti ini untuk memperkeruh keadaan dengan melakukan serangan-serangan yang tak berdasar dan malah mengarah ke personal atau pribadi orang lain. Bukan lagi kritik yang berorientasi pada pemecahan masalah dan mencari solusi bagi keselamatan negeri tercinta kita," tegasnya.
Baca Juga: Said Didu tak minta maaf, Luhut Panjaitan akan tuntut di Jalur hukum
Yang jelas, kata Luhut, ia tidak pernah punya keinginan untuk membungkam kritik, karena baginya, kritik adalah motivasi terbesar sebagai pejabat negara dalam merumuskan kebijakan yang bermanfaat. Bukan hanya bagi generasi saat ini, tetapi juga generasi anak dan cucu kita di kemudian hari.
BERIKUTNYA>>>
"Tapi saya juga ingin bangsa ini menjadi bangsa yang terdidik, yang terbiasa untuk saling kritik dan mendebat dengan fakta dan data yang dapat dipertanggungjawabkan, bukan dengan tuduhan tak berdasar yang menyerang pribadi orang lain," jelasnya.
Oleh karena itu, lanjut Luhut, sebuah tuduhan kepada pribadi seseorang tentu juga akan mengenai sisi paling privat dari orang itu. Ini pula yang kemudian dirasakan oleh keluarga dan orang-orang terdekatnya. Di mana, mereka merasa yang hari ini terjadi sudah kelewat batas dan bukan contoh yang baik bagi pendidikan moral dan pendewasaan generasi penerus bangsa yang besar, terutama dalam hal berdemokrasi dan menyampaikan pendapat.
"Maka perlu dilakukan sebuah tindakan untuk setidaknya membuat masyarakat Indonesia, juga anak-cucunya, bisa belajar dan paham bahwa setiap tindakan pasti ada konsekuensinya," tegasnya.
Baca Juga: Said Didu kirim surat klarifikasi tanpa permohonan maaf, apa tanggapan Luhut?
Berikut, Luhut juga ingin mengajak seluruh masyarakat Indonesia agar mampu bertanggung jawab atas apapun dari perilaku dan ucapannya, karena sesederhana ucapan dan laku itu punya dampak bukan hanya kepada diri sendiri, tetapi juga lingkungan sekitar dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
"Jika kita berani mengucapkan dan melakukan suatu hal, mengapa kita tidak punya keberanian yang sama untuk mempertanggung jawabkannya?" tandasnya
Seperti diketahui, dalam akun Youtubenya, Said Didu menggunggah video berjudul "Luhut: Uang, Uang dan Uang". Dalam surat tertanggal 7 April 2020, Said Didu memberikan surat klarfikasi atas video Youtubenya itu. Bahwa, video yang dibuatnya adalah ulasan analisis prioritas kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi virus corona.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News