Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Pratama Guitarra
"Mengapa kita malah terus-terusan mencari perbedaan, tanpa sedikitpun berpikir persatuan? Momen seperti ini membuat saya rindu kepada almarhum Gus Dur yang semangat positifnya selalu menginspirasi setiap langkah saya menjalani hidup sebagai pejabat negara," kata Luhut.
Dari Gus Dur Luhut banyak belajar, bahwa perbedaan dan kritik pasti ada dan tidak bisa dihilangkan, karena perbedaan itu lahir bersama kita. Wejangan Gus Dur inilah yang membuat Luhut selalu berprinsip bahwa persaudaraan antar anak bangsa harus kita kedepankan.
Baca Juga: PSBB berlaku esok, simak skema pembatasan trasportasi di Jakarta
Selanjutnya, Luhut menyebut, bahwa Bangsa Indonesia saat ini sedang berada dalam situasi pandemi. Semua pihak sedang bergerak bersama mencari solusi untuk mempercepat penanganan Covid-19 untuk memastikan keselamatan dan kesehatan semua warga negara Indonesia. Bagi Luhut, ini adalah misi, dan tetap, sebuah misi harus dituntaskan dengan baik.
"Namun saya sungguh menyayangkan tindakan dan ucapan beberapa pihak yang tega menjadikan situasi seperti ini untuk memperkeruh keadaan dengan melakukan serangan-serangan yang tak berdasar dan malah mengarah ke personal atau pribadi orang lain. Bukan lagi kritik yang berorientasi pada pemecahan masalah dan mencari solusi bagi keselamatan negeri tercinta kita," tegasnya.
Baca Juga: Said Didu tak minta maaf, Luhut Panjaitan akan tuntut di Jalur hukum
Yang jelas, kata Luhut, ia tidak pernah punya keinginan untuk membungkam kritik, karena baginya, kritik adalah motivasi terbesar sebagai pejabat negara dalam merumuskan kebijakan yang bermanfaat. Bukan hanya bagi generasi saat ini, tetapi juga generasi anak dan cucu kita di kemudian hari.
BERIKUTNYA>>>