Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2021 tercatat hanya 3,5% yoy, atau lebih rendah dari pertumbuhan pada kuartal II-2021 yang sebesar 7,07% yoy.
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman melihat, perlambatan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2021 tak lepas dari peningkatan kasus harian Covid-19 akibat masuknya varian Delta.
“Sehingga pemerintah menerapkan restriksi mobilitas yang lebih ketat dan menghambat mobiltas. Ini menyebabkan permintaan domestik menjadi menurun,” ujar Faisal kepada Kontan.co.id, Jumat (5/11).
Pembatasan aktivitas yang ketat ini juga menekan pertumbuhan komponen pengeluaran. Seperti contohnya konsumsi rumah tangga yang hanya tumbuh 1,03% yoy setelah pada kuartal II-2021 tumbuh 5,96% yoy.
Sementara Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi hanya tumbuh 3,74% yoy setelah pada kuartal sebelumnya mencapai 7,54% yoy.
Baca Juga: Ekonomi Indonesia tahun ini diprediksi tumbuh 3,4%
Konsumsi pemerintah tercatat tumbuh 0,66% yoy. Padahal, pada kuartal II-2021 konsumsi pemerintah berhasil tumbuh 8,03% yoy. Namun, Faisal mengerti perlambatan ini juga didorong oleh adanya basis tinggi pada kuartal III-2020.
Kinerja ekspor barang dan jasa tercatat 29,16% yoy atau lebih rendah dari 31,98% yoy pada kuartal II-2021. Sementara impor barang dan jasa hanya tumbuh 30,11% yoy atau lebih rendah dari 31,72% yoy pada kuartal sebelumnya.
Dengan kondisi tersebut, yang mendorong pertumbuhan ekonomi adalah net ekspor dan juga investasi.
Ke depan, Faisal memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melanjutkan laju pemulihan, meski memang sempat tersendat pada kuartal III-2021 karena ada restriksi ketat.
Namun, kabar baiknya, restriksi ketat ini sukses menurunkan kasus harian Covid-19 sehingga pemulihan ekonomi pada kuartal IV-2021 menunjukkan prospek yang lebih gemilang.
Selain itu, Faisal juga optismitis permintaan global akan meningkat seiring dengan pemulihan ekonomi global dan ini bisa mendorong kinerja ekspor yang merupakan salah satu komponen pembentuk pertumbuhan ekonomi.
“Ke depan, kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi di sepanjang 2021 akan tumbuh 3,69% yoy, atau jauh membaik dari minus 2,07% yoy pada 2020,” tandasnya.
Selanjutnya: BPS: Sebagian besar lapangan usaha tumbuh positif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News