Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memperkirakan realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) di tahun ini bisa mencapai Rp 730 triliun. Angka tersebut masih di bawah target sebesar Rp 765 triliun yang ditetapkan dalam rencana strategi (renstra) BKPM 2015 - 2019.
Melihat realisasi investasi yang diperkirakan masih di bawah target, Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Pieter Abdullah Redjalam berpendapat, target pertumbuhan ekonomi tidak akan tercapai.
Menurut Pieter, penggerak utama pertumbuhan ekonomi adalah investasi dan konsumsi rumah tangga. "Dengan investasi yang tersendat di tengah konsumsi yang juga tidak cukup tumbuh, maka sangat sulit bisa mengharapkan pertumbuhan ekonomi melaju kencang," tutur Pieter kepada Kontan.co.id, Rabu (31/10).
Peter memperkirakan, pertumbuhan ekonomi di 2018 berkisar 5,1% atau di bawah target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan dalam APBN 2018 yakni sebesar 5,4%.
Pieter menjelaskan, dengan pertumbuhan ekonomi yang terbatas pun akan berdampak pada penciptaan lapangan kerja yang juga tidak optimal dan tidak mencukupi sehingga menutup laju pertumbuhan angkatan kerja.
Sebagai informasi, sejak Januari hingga September 2018, realisasi investasi sebesar Rp 535,4 triliun. Realisasi investasi ini meningkat 4,3% dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 513,2 triliun.
Namun, investasi di kuartal III tahun ini menurun 1,6% menjadi Rp 173,8 triliun dibandingkan tahun lalu. Dibandingkan kuartal II 2018, investasi di kuartal III tahun ini pun menurun 1,4%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News