Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Pieter Abdullah Redjalam mengatakan, salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan investasi di tahun depan adalah dengan memperbaiki sistem perizinan.
Seperti diketahui, Badan Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi selama periode kuartal III 2018 mencapai Rp 173,8 triliun, turun 1,6% dibandingkan kuartal III tahun lalu yang sebesar Rp 176,6 triliun.
Menurut Pieter, perbaikan sistem perizinan tersebut dilakukan dengan meninjau sistem Online Single Submission (OSS) dimana memberlakukan masa peralihan. Pasalnya, salah satu faktor utama yang menyebabkan penurunan investasi adalah terhambatnya proses perizinan dengan diterapkannya OSS Juni lalu.
"Penerapan Sistem OSS yang belum sempurna tanpa periode peralihan menyebabkan banyak proses perizinan yang terhambat dan mengakibatkan tertunda atau bahkan batalnya investasi," tutur Pieter kepada Kontan.co.id, Selasa (30/10).
Selain masalah perizinan, faktor lain yang menyebabkan penurunan imvestasi di kuartal III adalah prospek perlambatan pertumbuhan ekonomi di tahun depan. Adanya tahun politik pun menyebabkan adanya ketidakpastian bagi investor.
"Adanya ketidakpastian sebagai konsekuensi tahun politik yang kemudian bersama-sama prospek perlambatan pertumbuhan ekonomi mendorong investor untuk lebih wait and see," tutur Pieter.
Menurut Pieter, tidak ada yang bisa dilakukan berkaitan dengan tahun politik. "Nanti selesai pemilu, kalau semuanya berjalan lancar, investasi akan tumbuh tinggi," ujar Pieter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News