Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto
Ia melihat, masalah ini juga muncul dari masih adanya kebijakan social distancing yang diterapkan di sejumlah daerah sehingga menghambat aktivitas.
Ia pun membandingkan kondisi Indonesia dengan negara Australia. Di Australia, pemerintah memiliki jaminan buat mereka yang tidak bekerja atau tinggal di rumah. Namun, di Indonesia tidak punya itu.
Baca Juga: Jangan cemas! 4 Hal ini bisa dilakukan agar keuangan Anda aman dari resesi
"Di Indonesia tidak punya. Jadi, orang yang bisa stay at home (tinggal di rumah) hanya orang yang memiliki savings. Orang yang kaya memiliki privilege untuk tidak bekerja, tetapi kalau yang miskin harus keluar rumah dan bekerja," katanya.
Ia pun memetakan pola konsumsi rumah tangga setelah perekonomian mulai dibuka. Orang dari low middle income (menengah ke bawah) setelah re-opening perekonomian mereka memang mulai bebas ke pasar dan mereka tetap melakukan konsumsi. Akan tetapi, konsumsinya masih terbatas karena daya belinya rendah.
Sementara masyarakat middle income (menengah) dan masyarakat upper income (atas) mereka lebih memilih untuk tinggal di rumah karena menghindari Covid-19 dan kalaupun mereka berbelanja ke mall atau barang tersier, juga masih terbatas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News