Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memutuskan untuk sementara menyetop impor komoditas pangan dari China setelah merebaknya wabah virus corona. Penghentian impor bahan makanan ini merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia mencegah masuknya virus coroan ke Tanah Air.
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan,keputusan itu diambil karena kondisi saat ini yang tidak menentu mengenai virus corona. "Kita akan hentikan sementara untuk (impor) pasokan-pasokan makanan dan minuman dari negara (China) yang terjangkit virus tersebut," kata Agus usai meninjau harga bahan pokok di Pasar Senen, Senin (3/2).
Baca Juga: China: Amerika sebarkan ketakutan berlebihan soal virus corona
Agus menjelaskan, belum bisa menentukan sampai kapan penghentian sementara impor ini diberlakukan. Jika berkaca pada wabah virus SARS pada 2003 lalu, kejadian SARS terjadi selama kurang lebih sembilan bulan.
"Kita nggak tahu. Yang dulu kejadian SARS itu kan kurang lebih 9 bulan. Mudah-mudahan lebih cepat dari yang dulu. Kita berdoa semua. Ini kan keadaan force majeure. Kita harus hadapi dengan bijak dan secara detail bagaimana kasus ini kita tangani," kata dia.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menambahkan, dengan adanya penyetopan sementara impor tersebut, pihaknya berupaya untuk memenuhi kebutuhan dari pasokan dalam negeri. "Kita memang men-delay, ya kita delay. Tetapi kalau di-delay kan tidak boleh kekurangan pasok. Itu yang saya siapkan," kata Syahrul.
Baca Juga: BPS catat jumlah kunjungan wisman pada Desember 2019 meningkat 7,52% mom
Syahrul mencontohkan, jika selama ini bawang putih diimpor dari China, maka dengan adanya penyetopan ini, pihaknya akan berupaya memenuhi kebutuhan dari produksi dalam negeri. Ia mengklaim produksi bawang putih dalam negeri mampu mencukupi kebutuhan nasional. Sebab itu, Syahrul menyebut tidak akan terjadi kelangkaan pasokan.
"Cadangan untuk bawang putih panen lokal kami sudah siapkan. InsyaAllah memenuhi apa yang menjadi kebutuhan. Karena impor yang kemarin kita pun masih punya cadangan menurut hitungan kita. Mestinya tidak perlu terjadi kelangkaan," jelas Syahrul.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan bawang putih, mulai Maret nanti akan ada panen bawang putih yang cukup luas. Selain itu, saat ini juga masih terdapat stok bawang putih sebanyak 60.000 ton.
Baca Juga: Hindari wabah virus corona, Honda tutup pabrik di Wuhan
"Kita mulai bulan Maret ada panen cukup luas. Lebih dari 6.000 hektar bawang putih. Kalau 6.000 hektar rata-rata hasilnya 10 ton saja per hektar, itu sudah 60.000 ton. Kebutuhan bawang putih nasional kan rata-rata 45.000 ton," kata Prihasto.
Prihasto juga mengatakan, hingga saat ini belum ada lagi rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) yang diajukan perusahaan ke Kementan. "Belum, kan sedang ada virus corona. Jadi kita harus hati-hati," kata Prihasto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News