Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
Kenaikan pengeluaran ini cukup signifikan bagi generasi muda yang masih berada dalam tahap awal karier mereka. Dalam jangka waktu sebulan, kenaikan ini dapat memengaruhi anggaran pribadi mereka secara langsung.
Meskipun angka ini terdengar relatif kecil dalam konteks pengeluaran bulanan yang lebih besar, bagi banyak Gen Z yang baru memulai hidup mandiri, ini bisa menjadi beban tambahan yang sulit dihindari.
Jika dilihat dalam jangka panjang, kenaikan selisih tarif PPN dari 11% menjadi 12% per tahun sebesar Rp 1.748.265 menjadi lebih mencolok dan memerlukan perencanaan keuangan yang matang untuk menghadapinya.
Baca Juga: Berlaku 2025, Ini Daftar Barang Kena PPN 12%, Cek Dampaknya Terhadap Perekonomian
"Implikasi dari kenaikan ini sangat terasa dalam hal pengelolaan anggaran bulanan. Pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari, seperti makan, hiburan, dan transportasi, akan meningkat secara terus-menerus, yang berarti Gen Z harus mencari cara untuk mengatur keuangan dengan lebih bijaksana," tulis CELIOS dalam laporannya.
Dengan tambahan pengeluaran Rp 1,75 juta per tahun, mereka mungkin harus menyesuaikan gaya hidup atau prioritas pengeluaran mereka.
Ini bisa berdampak pada keputusan mereka dalam hal konsumsi barang dan jasa, seperti mengurangi frekuensi berlangganan layanan streaming atau menghindari pengeluaran untuk hiburan yang tidak terlalu penting.
Selanjutnya: Tiket Whoosh Relasi Dari dan Menuju Stasiun Karawang Sudah Bisa Dibeli, Cek Harganya
Menarik Dibaca: 4 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau Rutin untuk Kesehatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News