kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.367.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.741   31,00   0,19%
  • IDX 8.399   32,43   0,39%
  • KOMPAS100 1.165   6,18   0,53%
  • LQ45 848   5,56   0,66%
  • ISSI 292   1,35   0,46%
  • IDX30 446   4,15   0,94%
  • IDXHIDIV20 513   2,69   0,53%
  • IDX80 131   0,66   0,51%
  • IDXV30 138   0,36   0,26%
  • IDXQ30 141   1,02   0,73%

Cadangan Devisa RI Turun, BI: Imbas Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah


Rabu, 12 November 2025 / 12:33 WIB
Cadangan Devisa RI Turun, BI: Imbas Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry membeberkan penyebab menurunnya cadangan devisa Indonesia dalam beberapa bulan ini. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry membeberkan penyebab menurunnya cadangan devisa (cadev) Indonesia dalam beberapa bulan terakhir.

Ia menjelaskan, salah satu penyebab turunnya cadangan devisa terutama disebabkan oleh langkah-langkah stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.

“(Terdapat) langkah-langkah yang memerlukan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah yang itu menunjukkan kenapa cadangan devisa kami itu menurun,” tutur Perry saat melakukan rapat kerja dengan komisi XI DPR RI, Rabu (12/11/2025).

Pada akhir tahun 2024 cadangan devisa Indonesia mencapai US$ 155,7 miliar, kemudian turun menjadi US$ 148,73 miliar pada September 2025, antara lain karena untuk stabilisasi nilai tukar rupiah.

Baca Juga: Cadangan Devisa Diprediksi Masih Tertekan, Namun Berpeluang Meningkat

Bila melihat trennya, sebagai contoh, cadangan devisa pada Juni 2025 mencapai US$ 152,56 miliar, kemudian turun pada Juli 2025 menjadi US$ 151,98 miliar, turun menjadi US$ 151,98 miliar pada Agustus 2025, kemudian turun menjadi US$ 148,73 miliar pada September 2025, dan mulai meningkat pada Oktober 2025 menjadi US$ 149,93 miliar.

Ia menambahkan, sebagian besar intervensi dilakukan melalui instrumen non-delivery forward (NDF), baik di pasar offshore maupun domestic NDF (DNDF). Sementara, intervensi secara spot atau tunai kini semakin kecil, sehingga tidak seluruh langkah stabilisasi rupiah langsung terlihat pada perubahan cadangan devisa.

Baca Juga: Cadangan Devisa Diperkirakan Turun Hingga US$ 1,2 Miliar pada Oktober 2025

“Meskipun memang cadangan devisa kami itu turun karena intervensi yang secara tunai atau secara spot,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia juga menjelaskan, gejolak pasar keuangan global yang terjadi akhir-akhir ini memicu keluarnya aliran dana asing dari pasar keuangan domestik, khususnya dari instrumen saham, Surat Berharga Negara (SBN), maupun Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), meskipun pada waktu-waktu terakhir itu sudah mulai terjadi arus masuk modal asing khususnya di SBN.

Kondisi  tersebut juga lanjutnya, menjadi dorongan dan langkah BI memerlukan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah yang akhirnya menguras cadangan devisa.

Selanjutnya: Restrukturisasi Utang Whoosh,Danantara Fokus Operasional Pemerintah di Infrastruktur

Menarik Dibaca: Promo Weekday Superindo & Hypermart 10-13 November 2025, Diskon 50%-Beli 1 Gratis 1

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×