kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cadangan Devisa Masih Berpotensi Meningkat Lagi Hingga Akhir Tahun


Kamis, 25 Agustus 2022 / 19:49 WIB
Cadangan Devisa Masih Berpotensi Meningkat Lagi Hingga Akhir Tahun
ILUSTRASI. Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman meyakini ada potensi peningkatan cadangan devisa pada sisa semester II-2022.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cadangan devisi turun pada bulan Juli 2022 lalu. Meski sempat menurun pada Juli 2022, Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman meyakini ada potensi peningkatan cadangan devisa pada sisa semester II-2022.

Dengan potensi peningkatan ini, cadangan devisa masih bisa diandalkan menjadi bantalan pertama (first line of defense) untuk pergerakan nilai tukar rupiah.

Menurut Faisal, penurunan cadangan devisa pada bulan Juli 2022 karena masih tingginya ketidakpastian global akibat tensi geopolitik Rusia dan Ukraina yang melecut inflasi dan memaksa bank sentral negara-negara maju mengetatkan kebijakan moneternya. Sehingga, arus modal banyak yang hengkang dari pasar keuangan negara berkembang termasuk Indonesia.

Baca Juga: BI: Meski Menyusut, Cadangan Devisa Masih Cukup untuk Jaga Rupiah

Belum lagi, pada periode tersebut ada faktor musiman pembayaran utang luar negeri dan dividen, serta ada upaya BI untuk melakukan intervensi pada nilai tukar rupiah yang sempat tembus Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat (AS).

Sedangkan pada paruh kedua tahun ini, risiko mulai mereda.

"Saat ini, risiko masih ada tetapi sudah mulai mereda. Selain itu, neraca perdagangan juga masih surplus sehingga masih ada peluang cadangan devisa pada semester II-2022 untuk naik," tegas Faisal kepada Kontan.co.id, Kamis (25/8).

Faisal pun memperkirakan, cadangan devisa pada akhir tahun 2022 untuk bergerak di kisaran US$ 130 miliar hingga US$ 140 miliar. Ini memang lebih kecil daripada posisi cadangan devisa di akhir tahun 2021 yang sebesar US$ 145,9 miliar.

Namun, tetap ada prospek arus modal asing yang masuk ke dalam negeri, terutama dari investasi asing langsung, seiring dengan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mulai terlihat.

Meski sudah ada potensi arus modal asing yang masuk ke Indonesia, Faisal tetap mengingatkan sejumlah risiko yang bisa membayangi prospek inflow tersebut. Hal ini masih bersumber dari disrupsi rantai pasok global dan trekanan inflasi, serta kebijakan moneter bank sentral negara maju yang agresif.

Dengan posisi cadangan devisa tersebut dan kondisi global serta dalam negeri, Faisal pun memperkirakan nilai tukar rupiah pada akhir tahun 2022 bisa terjaga di kisaran Rp 14.765 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah Menguat Hari Ini, Begini Proyeksi Rupiah di Akhir Pekan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×