kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Cadangan Devisa Indonesia Januari 2024 Turun karena Ada Utang Pemerintah Jatuh Tempo


Kamis, 08 Februari 2024 / 05:00 WIB
Cadangan Devisa Indonesia Januari 2024 Turun karena Ada Utang Pemerintah Jatuh Tempo
ILUSTRASI. Cadangan devisa Indonesia pada Januari 2024 tercatat US$ 145,1 miliar atau turun 0,87% dibanding Desember 2023.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Cadangan devisa pada bulan Januari 2024 berkurang. Hitungan Bank Indonesia (BI), cadangan devisa Indonesia periode tersebut  tercatat US$ 145,1 miliar atau turun 0,87% dibanding Desember 2023 yang sebesar US$ 146,38 miliar.

Menyusutnya cadangan devisa ini dipengaruhi jatuh tempo pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menyampaikan, memang pada awal  hingga pertengahan tahun biasanya terdapat banyak utang jatuh tempo yang dibayar, termasuk utang jatuh tempo luar negeri pemerintah.

“Kemudian sekitar Maret atau April ada pembayaran dividen yang juga mempengaruhi kebutuhan devisa,” tutur David kepada Kontan.co.id, Rabu (7/2).

Baca Juga: Jaga Daya Tahan Ekonomi, BI Berkomitmen Perkuat Cadangan Devisa

Ia menyebut utang luar negeri jatuh tempo luar negeri pemerintah pada Januari 2024 sekitar  US$ 1,68 miliar.

Adapun  David memperkirakan pada semester I 2024 posisi cadangan devisa Indonesia akan mengalami tren penurunan. Ini dipengaruhi oleh adanya ekspektasi penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat The Fed yang akan bergeser pada pertengahan tahun.

Disamping itu, menurunnya posisi cadangan devisa pada semester I paling banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal atau kondisi perekonomian global.

Dengan perkembangan tersebut, David memproyeksikan nilai tukar rupiah pada semester I 2024 akan di kisaran Rp 15.500 hingga Rp 16.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×