kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Cadangan Devisa Akhir Tahun 2023 Meningkat, Seluruh Komponen Pembentuknya Naik


Kamis, 11 Januari 2024 / 17:04 WIB
Cadangan Devisa Akhir Tahun 2023 Meningkat, Seluruh Komponen Pembentuknya Naik
ILUSTRASI. Pada Desember 2023, cadangan devisa Indonesia tercatat US$ 146,38 miliar atau naik 6,01% dibanding bulan sebelumnya. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/18.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Posisi cadangan devisa pada akhir tahun 2023 meningkat. Pada Desember 2023, cadangan devisa Indonesia tercatat US$ 146,38 miliar atau naik 6,01% dibanding bulan sebelumnya. 

Bila menilik komponen pembentuk cadngan devisa, peningkatan terjadi pada seluruh komponen pembentuk, dengan peningkatan tertajam pada komponen foreign currency reserves. 

Mengutip data Special Data Dissemination Standard (SDDS) di laman resmi Bank Indonesia (BI), komponen tersebut tercatat US$ 131,98 miliar atau naik 6,58% dibanding blan sebelumnya. 

Foreign currency reserves terdiri dari uang kertas asing dan simpanan, serta derivatif keuangan. Komponen ini juga bisa berupa surat berharga seperti penyertaan, saham, obligasi, dan instrumen pasar uang lainnya.

Baca Juga: Cadangan Devisa Akhir 2023 Cetak Rekor Tertinggi, Bagaimana Proyeksi di Tahun 2024?

Foreign currency reserves juga mencakup tagihan otoritas moneter kepada orang asing atau bukan penduduk (nonresiden). 

Peningkatan terbesar kedua adalah komponen other reverses assets. Tercatat US$ 638,62 juta atau naik 4,83% dari bulan sebelumnya. 

Other Reverses Assets merupakan komponen yang mencakup tagihan yang tidak termasuk dalam kategori tagihan lainnya. 

Kenaikan terbesar selanjutnya datang dari emas moneter atau monetary gold. Komponen tersebut tercatat sebesar US$ 5,23 miliar atau naik 1,33%. 

Emas moneter adalah persediaan emas yang dimiliki oleh bank sentral, berupa emas batangan yang memenuhi persyaratan internasional tertentu, seperti London Good Delivery (LGD). 

Selain itu, yang termasuk monetary gold adalah emas murni, serta mata uang emas yang berada di dalam negeri maupun luar negeri. 

Otoritas moneter yang ingin menambah emas miliknya, bisa menambang emas baru atau membeli emas dari pasar, tetapi harus memonetisasi emas tersebut. 

Sebaliknya, otoritas moneter juga bisa mengeluarkan kepemilikan emas untuk tujuan non moneter, tetapi harus mendemonetisasi emas tersebut. 

Kemudian, peningkatan juga terlihat pada komponen IMF Reserve Position (RPF) dan komponen Special Drawing Rights (SDRs). 

RPF tercatat sebesar US$ 1,06 miliar atau naik 0,38% dari November 2023. Sedangkan SDRs tercatat US$ 7,46 miliar atau naik 0,38%. 

RPF merupakan cadangan devisa dari suatu negara yang ada di rekening Dana Moneter Internasional (IMF).

Baca Juga: Ekonom Sebut Cadangan Devisa RI Bisa Cetak Rekor pada 2024, Ini Alasannya

RPF ini juga menunjukkan posisi kekayaan dan tagihan negara tersebut kepada IMF sebagai hasil transaksi dengan organisasi tersebut dan menunjukkan keanggotaannya. 

Anggota IMF dapat memiliki posisi di Fund’s General Resources Account yang dicatat pada kategori cadangan devisa. 

Sedangkan SDRs merupakan suatu fasilitas yang diberikan oleh IMF kepada anggotanya untuk menambah likuiditas internasional. Fasilitas ini memungkinkan bertambah atau berkurangnya cadangan devisa di negara-negara anggota. 

Sebagai tambahan informasi, BI mengonfirmasi pencatatan nilai cadangan devisa dalam statistik pada umumnya menurut harga pasar, yaitu kurs pasar yang berpengaruh pada saat transaksi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×