kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bulan puasa, inflasi Juni diprediksi justru turun


Senin, 27 Juni 2016 / 06:15 WIB
Bulan puasa, inflasi Juni diprediksi justru turun


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Inflasi saat bulan puasa tahun ini sepertinya tak setinggi yang diperkirakan. Berdasarkan data sementara dari Bank Indonesia, selama bulan puasa atau Juni tahun ini, laju inflasi diproyeksikan akan rendah dari tahun-tahun sebelumnya.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, berdasarkan hasil survei harga mingguan pada pekan ketiga Juni oleh BI menunjukkan, inflasi Juni sebesar 0,56%. Padahal, survei harga mingguan pada pekan kedua BI menunjukkan inflasi di bulan ini sebesar 0,61% dengan inflasi tahunan sebesar 3,41%.

BI melihat, penyebab inflasi Juni saat ini adalah masih adanya lonjakan harga pada beberapa komoditas pangan utama. Menurut Agus, harga untuk dua komoditas pangan masih perlu perhatian tinggi, yaitu daging ayam dan telur ayam.

Tak hanya itu, harga tiga komoditas pangan lainnya juga berperan menyumbang lonjakan harga, yaitu beras, gula, dan cabai. "Sementara kalau deflasi yang kelihatan itu bawang merah. Jadi sebulan ini, inflasi diperkirakan 0,56%," kata Agus, akhir pekan lalu.

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter BI Juda Agung menambahkan, saat ini lonjakan harga di Juni ini tidak terlalu besar, bahkan cenderung stabil. "Pemerintah sudah melakukan upaya-upaya sehingga cukup berhasil dalam menahan lonjakan harga," katanya.

Jika benar apa yang diperkirakan oleh BI, maka inflasi bulan Juni saat puasa ini menjadi inflasi terendah kedua saat bulan puasa di bandingkan dengan inflasi bulan puasa lima tahun sebelumnya.

Badan Pusat Statistik mencatat, inflasi saat bulan puasa tahun lalu yang berada di pertengahan Juni, yaitu sebesar 0,54%. Sementara itu, inflasi bulan puasa pada tahun 2014 yang berada di bulan Juli yaitu sebesar 0,93%, dan inflasi bulan puasa tahun 2013 yang berada di bulan Juli tercatat sebesar 3,29%.

Inflasi bulan puasa tahun 2012 yang berada di pertengahan Juli tercatat sebesar 0,7%. Sementara inflasi bulan puasa pada tahun 2011 yang berada di bulan Agustus tercatat sebesar 0,67%.

Juda juga mengatakan, BI juga memperkirakan inflasi pada bulan Juli diperkirakan sebesar 0,66%. Besaran inflasi tersebut dengan mempertimbangkan adanya Lebaran, tahun ajaran baru, dan belum dilaksanakannya kenaikan tarif dasar listrik (TDL) untuk daya 900 volt ampere (VA).

Ekonom Development Bank of Singapore (DBS) Gundy Cahyadi justru memproyeksi inflasi tahunan pada bulan ini mendekati angka 4%, yaitu sebesar 3,9% karena adanya tekanan harga dari bulan puasa. Sementara itu, inflasi inti bulan ini di perkirakan di bawah 4%, yaitu 3,5%.

Sebab itu, pemerintah perlu terus menjaga inflasi sesuai target tahun ini sebesar 4%. "Kami memproyeksi inflasi tahunan sekitar 4,4% dan 5,2% masing-masing untuk tahun 2016 dan 2017," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×