Reporter: Rashif Usman | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi di bulan Mei 2024 sebesar 0,03% month to month (mtm) dengan inflasi tahunan sebesar 2,84% year on year (yoy). Sedangkan inflasi tahun kalender tercatat sebesar 1,16%.
"Deflasi bulan Mei 2024 ini merupakan deflasi pertama setelah deflasi terakhir kali terjadi di bulan Agustus 2023," kata Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Senin (3/6).
Menanggapi hal itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kondisi deflasi Mei 2024 dikarenakan adanya penurunan harga komoditas.
"Inflasi turun itu jadi deflasi, kalau inflasi turun kan bagus. Kita lihat saja karena memang ada pelemahan harga komoditas. Kemarin harga komoditas jelang lebaran kan naik, sekarang ada penurunan sedikit," kata Airlangga saat ditemui di kantornya, Senin (3/6) malam.
Baca Juga: Inflasi Juni 2024 Diperkirakan Turun, Ini Penyebabnya
Selain itu, Airlangga juga menanggapi soal pengaruh kondisi nilai tukar rupiah terhadap imported inflation. Menurutnya, pemerintah tetap memantau kondisi harga komoditas di pasar dunia. Akan tetapi, pemerintah tetap mewaspadai fluktuasi harga komoditas yang terjadi di pasar dunia.
"Nilai tukar kan kita masih lihat juga, ekspor harga komoditas kan sudah pada turun. Jadi mulai flattern kita harus jaga resilien ekonomi. Ekonomi kita ekspor masih positif," jelasnya.
Sebagai tambahan informasi, BPS mencatat komoditas beras menjadi penyumbang andil deflasi secara bulanan atau month on month (MoM) terbesar pada bulan Mei 2024.
Adapun beras kembali mengalami deflasi sebesar 3,59% dengan andil deflasi sebesar 0,15%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News