Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Dadan M. Ramdan
JAKARTA. Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ingin meninggalkan citra positif di akhir tahun dengan menggenjot realisasi proyek infrastruktur. Untuk melaksanakan keinginan ini, maka alokasi bujet infrastruktur tahun depan akan ditingkatkan menjadi Rp 250 triliun hingga Rp 300 triliun.
Janji penambahan anggaran infrastruktur ini disampaikan oleh Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar, Kamis (31/1). Saat ini, anggaran infrastruktur di bujet 2013 mencapai Rp 203,9 triliun. "Di APBN tahun 2014, akan kami tingkatkan hingga 50% dari alokasi bujet tahun ini," kata Mahendra, kemarin.
Memang anggaran infrastruktur saat ini masih jauh dari angka ideal. Sebab, anggaran infrastruktur yang ada tahun ini hanya sekitar 2,2% dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Idealnya, menurut Mahendra, bisa mencapai 5% dari PDB, artinya sekitar Rp 460 triliunan.
Meski begitu, Mahendra masih berharap ada peran dari sektor swasta untuk ikut membangun infrastruktur di tanah air. Pemerintah pun getol menawarkan proyek kerjasama pemerintah dan swasta atawa public private partnership (PPP).
Dengan cara ini, swasta yang bekerjasama menggarap proyek pemerintah bisa mencari pendanaan dari masyarakat lewat menjual saham ke publik atau initial public offering (IPO). Swasta bisa juga menerbitkan surat utang untuk mengumpulkan dana masyarakat, atau langsung mencari pendanaan dari perbankan baik lokal maupun asing.
Nah untuk tahun ini, pemerintah menargetkan melakukan groundbreaking terhadap 82 proyek infrastruktur. Total nilai investasi terhadap seluruh proyek tersebut mencapai Rp 143,085 triliun. Kebanyakan proyek tersebut adalah jalan, pelabuhan, bandara, pembangkit listrik, pengolahan air, gas, dan telekomunikasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News