Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Pemerintah Indonesia telah menerima hibah dua unit kapal angkatan laut dari Pemerintah Brunei Darussalam. Kapal bekas berusia sekitar 30 tahun itu untuk menjaga keamanan kawasan.
Kedua kapal itu yakni “KRI Salawaku” dengan nomor lambung 642 kepada eks “KDB Waspada” dan “KRI Badau” dengan nomor lambung 643 kepada eks “KDB Pejuang”. KRI Salawaku – 642 dibuat tahun 1978 dan KRI Badau – 643 dibuat tahun 1979. Masing-masing kapal memiliki panjang badan kapal 36,88 meter dan bobot 20 ton serta kecepatan maksimal 30 knot.
Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah mengatakan, pemberian hibah ini dalam konteks hubungan persahabatan kedua negara. "Kapal itu merapat ke perairan Jawa ke Jakarta," katanya, Kamis (21/4).
Atas pemberian itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan terima kasih kepada Sultan Brunei Hassanal Bolkiah yang berkunjung ke Jakarta. SBY juga mengucapkan terima kasih kepada Brunei atas penerimaan positifnya selama ini terhadap tenaga kerja Indonesia yang bekerja di negara itu. Saat ini tercatat ada 70.000 TKI bekerja di Brunei.
Sultan Hasanah Bolkiah datang ke tanah air sebenarnya untuk menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Indonesia. Di sela kunjunganya, beliau memanfaatkan untuk melakukan kunjungan kehormatan ke Presiden SBY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News