kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

BPS: Produksi industri manufaktur kuartal IV-2019 tumbuh 3,62%


Senin, 03 Februari 2020 / 13:40 WIB
BPS: Produksi industri manufaktur kuartal IV-2019 tumbuh 3,62%
ILUSTRASI. Kepala BPS Suhariyanto dan jajarannya dalam paparan hasil survei tentang IHK, NTP, dan pertumbuhan industri manufaktur.


Reporter: Umar Tusin | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi industri manufaktur besar dan sedang kuartal IV-2019 tumbuh 3,62% year on year (yoy) atau naik sebesar 0,09% quarter to quarter (qtq).

Secara rinci, peningkatan produksi industri manufaktur besar dan sedang disebabkan oleh peningkatan produksi industri farmasi, produk obat kimia, dan obat tradisional sebesar 18,49% yoy. Diikuti dengan industri percetakan reproduksi media rekaman yang naik 15,14% yoy, dan industri bahan barang kimia yang naik 8,73% yoy.

Baca Juga: Aktivitas manufaktur ASEAN mulai membaik, meski serapan tenaga kerja terus turun

Sedangkan secara qtq peningkatan produksi paling tinggi terjadi pada industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 19,78%.

Kemudian, untuk tingkat provinsi yang mengalami pertumbuhan produksi manufaktur besar dan sedang pada kuartal IV-2019 paling tinggi adalah provinsi Maluku Utara yang naik sebesar 41,84% yoy dan provinsi Nusa Tenggara Timur yang mengalami peningkatan 27,83% qtq. Sedangkan Provinsi Jambi turun 35,58% yoy dan Provinsi Papua yang turun sebesar 24,60% qtq.

Selain itu, untuk industri mikro dan kecil (IMK) kuartal IV-2019 meningkat sebesar 4,85% yoy. Sedangkan secara qtq pertumbuhan produksi IMK mengalami penurunan sebesar 0,24% qtq.

Secara rinci peningkatan produksi IMK paling tinggi disebabkan oleh peningkatan industri komputer, barang elektronik dan optik sebesar 17,51% yoy. Sedangkan secara qtq penurunan produksi paling tinggi terjadi pada industri pengolahan tembakau yang turun 34,36% qtq.

Baca Juga: IHS Markit: Aktivitas manufaktur Indonesia masih lemah di awal tahun

Kemudian, untuk provinsi yang mengalami peningkatan pertumbuhan IMK kuartal IV-2019 adalah provinsi Sulawesi Barat sebesar 29,74% yoy. Dibandingkan dengan kuartal sebelumnya pertumbuhan IMK paling tinggi terjadi pada provinsi Kalimantan Utara sebesar 5,31%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×