kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.917.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.220   -84,00   -0,52%
  • IDX 7.893   101,21   1,30%
  • KOMPAS100 1.117   11,96   1,08%
  • LQ45 830   6,60   0,80%
  • ISSI 263   5,24   2,03%
  • IDX30 429   3,31   0,78%
  • IDXHIDIV20 492   4,68   0,96%
  • IDX80 124   0,93   0,75%
  • IDXV30 128   0,92   0,73%
  • IDXQ30 138   1,74   1,27%

BPS: Produksi industri manufaktur kuartal IV-2019 tumbuh 3,62%


Senin, 03 Februari 2020 / 13:40 WIB
BPS: Produksi industri manufaktur kuartal IV-2019 tumbuh 3,62%
ILUSTRASI. Kepala BPS Suhariyanto dan jajarannya dalam paparan hasil survei tentang IHK, NTP, dan pertumbuhan industri manufaktur.


Reporter: Umar Tusin | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi industri manufaktur besar dan sedang kuartal IV-2019 tumbuh 3,62% year on year (yoy) atau naik sebesar 0,09% quarter to quarter (qtq).

Secara rinci, peningkatan produksi industri manufaktur besar dan sedang disebabkan oleh peningkatan produksi industri farmasi, produk obat kimia, dan obat tradisional sebesar 18,49% yoy. Diikuti dengan industri percetakan reproduksi media rekaman yang naik 15,14% yoy, dan industri bahan barang kimia yang naik 8,73% yoy.

Baca Juga: Aktivitas manufaktur ASEAN mulai membaik, meski serapan tenaga kerja terus turun

Sedangkan secara qtq peningkatan produksi paling tinggi terjadi pada industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 19,78%.

Kemudian, untuk tingkat provinsi yang mengalami pertumbuhan produksi manufaktur besar dan sedang pada kuartal IV-2019 paling tinggi adalah provinsi Maluku Utara yang naik sebesar 41,84% yoy dan provinsi Nusa Tenggara Timur yang mengalami peningkatan 27,83% qtq. Sedangkan Provinsi Jambi turun 35,58% yoy dan Provinsi Papua yang turun sebesar 24,60% qtq.

Selain itu, untuk industri mikro dan kecil (IMK) kuartal IV-2019 meningkat sebesar 4,85% yoy. Sedangkan secara qtq pertumbuhan produksi IMK mengalami penurunan sebesar 0,24% qtq.

Secara rinci peningkatan produksi IMK paling tinggi disebabkan oleh peningkatan industri komputer, barang elektronik dan optik sebesar 17,51% yoy. Sedangkan secara qtq penurunan produksi paling tinggi terjadi pada industri pengolahan tembakau yang turun 34,36% qtq.

Baca Juga: IHS Markit: Aktivitas manufaktur Indonesia masih lemah di awal tahun

Kemudian, untuk provinsi yang mengalami peningkatan pertumbuhan IMK kuartal IV-2019 adalah provinsi Sulawesi Barat sebesar 29,74% yoy. Dibandingkan dengan kuartal sebelumnya pertumbuhan IMK paling tinggi terjadi pada provinsi Kalimantan Utara sebesar 5,31%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×