kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

BPS Gelar Survei Pertanian di 2023, Ini Data-Data yang Akan Diperoleh


Kamis, 10 Februari 2022 / 16:00 WIB
BPS Gelar Survei Pertanian di 2023, Ini Data-Data yang Akan Diperoleh
ILUSTRASI. Badan Pusat Statistik (BPS) sedang menyiapkan sensus pertanian yang akan dilaksanakan tahun 2023.


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) sedang menyiapkan sensus pertanian yang akan dilaksanakan tahun 2023. Sensus pertanian ini nanti akan dinamai ST2023

BPS menjelaskan, tujuan dari survei ini untuk memotret perubahan struktur pertanian Indonesia dalam 10 tahun terakhir. Selain itu juga menyediakan kerangka sampel bagi survei-survei yang akan dilaksanakan di antara dua sensus untuk mengumpulkan statistik pertanian yang lebih rinci. Serta, menyediakan data yang digunakan sebagai benchmark dan rekonsiliasi statistik pertanian yang ada.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono mengatakan, ada beberapa hal yang bisa dimanfaatkan dari hasil sensus pertanian nantinya, seperti menghasilkan enam informasi strategis terkait data petani.

Pertama, untuk data demografi petani, nantinya bisa didapatkan secara by name by address yang nantinya digunakan untuk melihat kondisi petani. “Kemudian struktur demografi petani, karena kita sudah melihat bahwa kondisi data yang ada petani kita sudah usia lanjut,” katanya dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi XI DPR, Kamis (10/2).

Baca Juga: BPS catat pemulihan ekonomi berdampak positif pada serapan tenaga kerja

Hasil lain yang bisa didapatkan adalah terkait dengan penggunaan lahan pertanian, informasi geospasial statistik, produksi komoditas pertanian, dan juga terkait dengan bagaimana sektor pertanian mengadopsi teknologi terbaru.

Nantinya, dari hasil tersebut, Margo berharap, pemerintah bisa memanfaatkannya dalam menyusun kebijakan terkait dengan pertanian dan dapat digunakan untuk melakukan reformasi di bidang subsidi pupuk agar tidak salah sasaran.

“Harapannya data sensus pertanian bisa digunakan untuk melakukan reformasi di bidang subsidi pupuk supaya targetingnya bisa jelas,” ungkapnya.

Data ini juga dinilai dapat digunakan sebagai perbaikan tata kelola basis data pertanian. Sebab, menurutnya, saat ini data pertanian ada di mana-mana, sehingga hasil sensus ini akan digunakan sebagai momentum untuk konsolidasi data pertanian.

Hasil sensus juga untuk mengetahui konversi lahan pertanian dalam 10 tahun terakhir. “Kita juga melihat bagaimana laju konversi lahan selama 10 tahun terakhir tinggal nanti berbagai upaya pencegahannya bisa dilakukan,” kata Margo.

Selain itu, hal penting lain yang dapat menjadi rujukan pemerintah adalah data petani milenial dan modernisasi di sektor pertanian, terutama perihal adopsi teknologi.

“Kita pengin tahu sekarang ini terkait dengan petani milenial, di era sekarang seperti apa, dan juga bagaimana modernisasi di sektor pertanian. Terutama dalam adopsi teknologi atau smart farming 4.0 yang menjadi harapan pemerintah, dan agar kegiatan pertanian semakin modern dan menghasilkan nilai tambah yang tinggi,” imbuh Margo.

Dari rancangan kegiatan ST2023, tahun 2022 akan digunakan untuk persiapan, lalu tahun 2023 untuk pelaksanaan lapangan, dan tahun 2024 untuk diseminasi atau publisitas hasil survei.

Baca Juga: BPS akan lakukan sensus pertanian di 2023, ini manfaatnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×