Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi penurunan jumlah penumpang di seluruh moda transportasi pada Februari 2023.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini menyebut penurunan itu terjadi karena adanya efek musiman yang mana Februari merupakan masa low season.
"Kalau dilihat, Februari jumlah hari juga lebih sedikit dibandingkan Januari sehingga memengaruhi," ucap dia dalam konferensi pers, Senin (3/4).
Pudji kemudian mengatakan cuaca buruk juga menjadi salah satu faktor penurunan jumlah penumpang moda transportasi. Sebab, mengganggu aktivitas penerbangan dan pelayaran reguler yang melayani transportasi masyarakat.
Cuaca buruk juga menyebabkan terjadinya beberapa pembatalan penerbangan dan penghentian sementara aktivitas pelayaran.
Baca Juga: Inflasi Pangan Indonesia di Maret 2023 Turun ke Level 5,83%
BPS mencatat penumpang yang menggunakan angkutan udara domestik pada Februari 2023 sebanyak 4,40 juta orang. Angka itu menurun 11,04%, jika dibandingkan Januari 2023 yang sebanyak 4,95 juta orang.
Adapun angkutan udara internasional mencapai 1,06 juta orang pada Februari 2023. Tercatat menurun 4,4%, jika dibandingkan Januari 2023 yang mencapai 1,10 juta orang.
BPS juga mencatat penumpang kereta api pada Februari 2023 sebanyak 26,26 juta orang. Angka itu turun 9,51% jika dibandingkan Januari 2023 yang mencapai 29,02 juta orang.
Sementara itu, penumpang yang menggunakan angkutan laut dalam negeri sebanyak 1,31 juta orang pada Februari 2022. Angka itu turun 15,17% jika dibandingkan Januari 2023 yang sebesar 1,54 juta orang.
Di sisi lain, Pudji menyampaikan pengangkutan barang yang menggunakan angkutan laut domestik berjumlah 27,49 juta ton pada Februari 2023. Angka itu turun 1,25% jika dibandingkan Januari 2023 yang mencapai 27,84 juta ton.
Adapun pengangkutan barang yang menggunakan angkutan kereta api mencapai 5,10 juta ton pada Februari 2023. Angka itu menurun 6,08% jika dibandingkan Januari 2023 yang mencapai 5,43 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News