kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPS catat impor bulan Oktober 2019 naik 3,57%, ini daftarnya


Jumat, 15 November 2019 / 17:28 WIB
BPS catat impor bulan Oktober 2019 naik 3,57%, ini daftarnya
ILUSTRASI. Kepala BPS Suhariyanto dan jajaran BPS saat paparan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2019 di Jakarta, Selasa (5/11).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor Indonesia naik pada bulan Oktober 2019 bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Nilai impor pada bulan Oktober 2019 adalah sebesar US$ 14,77 miliar atau naik 3,57% (mom) dari bulan sebelumnya.

Menurut Kepala BPS Suhariyanto, kenaikan ini disebabkan oleh naiknya nilai impor minyak dan gas (migas) sebesar 10,26% (mom) menjadi US$ 1,76 miliar dan kenaikan impor non migas sebesar 2,73% (mom) menjadi US$ 13,02 miliar.

Baca Juga: BPS catat ekspor Oktober 2019 tumbuh 5,92% menjadi US$ 14,93 miliar

Namun, bila dibandingkan dengan Oktober 2018, nilai impor Indonesia mengalami penurunan sebesar 16,39% (yoy). Sementara pada bulan yang sama tahun lalu, impor mencapai US$ 17,87 miliar.

"Impor pada bulan Oktober 2019 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya memang mengalami penurunan yang tajam," terang Suhariyanto pada Jumat (15/11) di Jakarta.

Demikian juga dengan nilai impor bila dilihat secara kumulatif dari Januari 2019 - Oktober 2019. Impor mengalami penurunan 9,94% menjadi US$ 140,89 miliar.

Baca Juga: Data ekonomi Jerman diharapkan mampu bawa EUR/USD menghijau

Dan dengan melihat periode tersebut, impor Indonesia masih didominasi oleh komoditas yang sama dengan periode yang sama tahun lalu, yaitu golongan mesin/pesawat mekanik dan mesin peralatan listrik.

Bila dilihat dari kategori menurut penggunaan barang, penurunan impor secara kumulatif juga terlihat baik dari barang konsumsi yang trun 8,31% (yoy), bahan baku penolong yang turun 11,19% (yoy), dan barang baku modal yang turun 4,94% (yoy). 

Baca Juga: Impor turun, neraca dagang Oktober surplus US$ 161 juta

Suhariyanto pun memberi peringatan akan hal ini. Menurutnya, Indonesia harus berhati-hati dengan penurunan impor.

"Namun, kalau penurunan impor konsumsi tersebut karena kita menggunakan produk dalam negeri itu adalah berita baik, demikian juga dengan bahan baku kalau ternyata ada substitusi dalam negeri itu baik juga. Namun, kalau impor bahan baku yang dibutuhkan industri memang benar-benar turun, ini harus diwaspadai tentang kondisi industri kita," tandas Suhariyanto.

Baca Juga: Kemensos fokus pemberdayaan pengentasan kemiskinan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×