Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog memastikan sawah rusak di tiga provinsi terdampak banjir Aceh dan Sumatra tidak menganggu penyerapan beras di tahun depan.
Direktur Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan berdasarkan catatan dari Kementerian Pertanian (Kementan) memang ada 70.000 hektare sawah terdampak banjir Sumatra.
Namun begitu, Rizal menyebut, sawah rusak ini tidak menganggu penyerapan beras Bulog di tahun depan, lantaran secara bersamaan Kementan juga melaporkan luasan lahan pertanian terus diperluas.
"Nah yang terdampak bencana itu kan cuma 70.000 ribu hektar ya. Lalu kalau dibandingkan dengan luas lahan yang masih operasional, masih cukup besar yang operasional. Enggak sampai seper-sepuluhnya. Jadi enggak ada masalah sebetulnya," kata Rizal pada awak media, Jum'at (19/12/2025).
Baca Juga: Kementan Sudah Kirim 44.000 Ton Beras Ke Tiga Wilayah Bencana Banjir
Selain itu, Rizal menilai produktivitas pertanian utamanya beras tahun depan juga diprediksi akan meningkat. Hal itu karena kebijakan di sektor pertanian terus dibenahi agar lebih berpihak kepada petani.
"Laporan Kementan itu memprediksi produksi beras tahun depan meningkat karena dampak dari harga pupuk murah," ujar Rizal.
Meski begitu, Rizal mengatakan, hingga kini Bulog masih belum mendapatkan penugasan resmi berapa target penyerapan beras yang harus dilakukan di tahun 2026.
Namun Bulog memproyeksikan target hampir sama dengan penugasan di tahun ini yang mencapai 3 juta ton.
"Belum ada penugasan baru, tapi kita prediksi sama dengan sekarang 3 juta ton," ujar Rizal.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melaporkan seluas 70.000 hektare (ha) sawah di Sumatra rusak. Kerusakan itu akibat bencana banjir bandang dan longsor yang menimpa Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar).
Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/12/2025), Amran mengatakan proses perbaikannya dimulai tahun depan.
"Insyaallah, kami bisa tangani, mulai bekerja di Januari,” tutur Amran.
Baca Juga: Bulog Akui Penyaluran Beras SPHP Jauh dari Target 1,5 Juta Ton
Selanjutnya: Pefindo Sematkan Peringkat idA+ untuk Energi Mega Persada (ENRG), Prospek Stabil
Menarik Dibaca: Dana Transaksi Tidak Sesuai? Ini Cara Mudah Atur Selisih Pencairan Dana Merchant
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













