kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.491.000   8.000   0,32%
  • USD/IDR 16.757   21,00   0,13%
  • IDX 8.610   -8,64   -0,10%
  • KOMPAS100 1.188   4,72   0,40%
  • LQ45 854   1,82   0,21%
  • ISSI 307   0,26   0,08%
  • IDX30 439   -0,89   -0,20%
  • IDXHIDIV20 511   -0,15   -0,03%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 140   -0,47   -0,33%

Bulog Akui Penyaluran Beras SPHP Jauh dari Target 1,5 Juta Ton


Minggu, 21 Desember 2025 / 14:35 WIB
Bulog Akui Penyaluran Beras SPHP Jauh dari Target 1,5 Juta Ton
ILUSTRASI. Rajawali Nusindo perkuat disribusi beras SPHP ke ritel modern (DOK/PT Rajawali Nusindo)


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani mengakui bahwa realisasi penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) baru mencapai 897 ribu ton, jauh dari target pemerintah sebesar 1,5 juta ton di tahun ini. 

Rizal memastikan upaya penyaluran terus dilakukan bekerja sama dengan semua pihak termasuk gerai-gerai pangan yang dikerjasamakan dengan TNI Polri. 

Namun, pihaknya memprediksi tahun ini penyaluran beras SPHP masih belum bisa tembus lebih dari 1 juta ton. 

Baca Juga: Bulog: Penyaluran Beras SPHP Baru Capai 560.000 Ton

"Kalau memang program SPHP sendiri sepertinya belum bisa 1 juta ton tembus Tapi mudah-mudahan bisa maksimal lah," kata Rizal pada awak media, Jumat (19/12/2025). 

Diketahui, Program SPHP menjadi salah satu strategi intervensi pemerintah dalam mengendalikan fluktuasi pangan terutama beras. 

Rizal memastikan harga beras jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026 tetap stabil meskipun realisasi SPHP belum mencapai target. 

"Alhamdulillah sampai sekarang harga cukup stabil baik beras medium dan premium sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET)," kata Rizal. 

Baca Juga: Beras SPHP Bulog Kurang Laku, Bapanas Ungkap Biang Keroknya

Bos Bulog ini menyebut kenaikan tertinggi hanya terjadi di beberapa wilayah saja seperti di wilayah Papua Pegunungan, maupun daerah lain yang memang sulit dijangkau. 

Rizal memastikan upaya distribusi di beberapa wilayah ini terus dipercepat untuk menurunkan harga beras sampai level HET. 

Berdasarkan Data Panel Harga Badan Pangan Nasional, Minggu (21/12/2025), pukul 14.19 WIB, harga beras premium secara nasional mencapai Rp 15.528, lebih rendah dari ketetapan HET tertingginya sebesar Rp 15.800/kg. 

Semetara harga beras medium rata-rata nasional mencapai Rp 13.536/kg, lebih rendah dari HET tertingginya yang ditetapkan sebesar Rp 15.500/kg. 

Baca Juga: Bulog Larang Penjualan Beras SPHP di Grosir, Apa Alasannya?

Selanjutnya: Realisasi Belanja Seret, Kemenkeu Tegaskan Fokus Kualitas Belanja APBN

Menarik Dibaca: Dana Transaksi Tidak Sesuai? Ini Cara Mudah Atur Selisih Pencairan Dana Merchant

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×