Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inflasi harga pangan bergejolak atau volatile food melonjak pada Januari 2024.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, inflasi kelompok tersebut pada awal tahun ini sebesar 7,22% YoY atau naik dari 6,73% YoY pada Desember 2023.
Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan, peningkatan inflasi pangan ini harus menjadi perhatian.
“Inflasi volatile food naik lagi, nih. Tempo hari pernah di bawah 5%, terus sekarang di atas 7%. Makanya ini perlu di-address mengenai harga pangan,” tegas Perry dalam konferensi pers, Kamis (21/2) di Jakarta.
Baca Juga: BI Kerek Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2024
Perry pun membeberkan penyebab kenaikan inflasi pangan, antara lain faktor kekeringan panjang atau El Niño, faktor musiman, juga tertundanya musim panen.
Terlebih ada juga faktor-faktor global yang turut menyundut inflasi pangan.
Meski demikian, Perry yakin kenaikan inflasi pangan ini hanya sementara. Setelah musim panen tiba atau pada Maret 2024, harga pangan akan mulai menurun.
Pun secara keseluruhan tak akan mengganggu rancangan arah dari kebijakan moneter BI yang pro stabilitas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News