kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.016.000   36.000   1,82%
  • USD/IDR 16.860   -50,00   -0,30%
  • IDX 6.538   92,30   1,43%
  • KOMPAS100 939   12,04   1,30%
  • LQ45 730   8,52   1,18%
  • ISSI 209   2,52   1,22%
  • IDX30 378   3,03   0,81%
  • IDXHIDIV20 458   4,62   1,02%
  • IDX80 106   1,33   1,26%
  • IDXV30 113   1,41   1,27%
  • IDXQ30 124   0,78   0,63%

Bos BI Tegaskan Perlu Gerak Cepat Atasi Lonjakan Inflasi Pangan


Rabu, 21 Februari 2024 / 16:42 WIB
Bos BI Tegaskan Perlu Gerak Cepat Atasi Lonjakan Inflasi Pangan
Gubernur BI Perry Warjiyo memaparkan hasil Rapat Dewan Gubernur BI Februari 2024 di Jakarta, Kamis (21/2).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inflasi harga pangan bergejolak atau volatile food melonjak pada Januari 2024. 

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, inflasi kelompok tersebut pada awal tahun ini sebesar 7,22% YoY atau naik dari 6,73% YoY pada Desember 2023. 

Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan, peningkatan inflasi pangan ini harus menjadi perhatian.

“Inflasi volatile food naik lagi, nih. Tempo hari pernah di bawah 5%, terus sekarang di atas 7%. Makanya ini perlu di-address mengenai harga pangan,” tegas Perry dalam konferensi pers, Kamis (21/2) di Jakarta. 

Baca Juga: BI Kerek Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2024

Perry pun membeberkan penyebab kenaikan inflasi pangan, antara lain faktor kekeringan panjang atau El Niño, faktor musiman, juga tertundanya musim panen. 

Terlebih ada juga faktor-faktor global yang turut menyundut inflasi pangan. 

Meski demikian, Perry yakin kenaikan inflasi pangan ini hanya sementara. Setelah musim panen tiba atau pada Maret 2024, harga pangan akan mulai menurun. 

Pun secara keseluruhan tak akan mengganggu rancangan arah dari kebijakan moneter BI yang pro stabilitas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×