kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Akselerasi Digitalisasi Sistem Pembayaran Penting, Bos BI: Bisa Tekan Inflasi Inti


Kamis, 18 Januari 2024 / 17:21 WIB
Akselerasi Digitalisasi Sistem Pembayaran Penting, Bos BI: Bisa Tekan Inflasi Inti
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) menekankan, pentingnya akselerasi digitalisasi sistem pembayaran. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menekankan, pentingnya akselerasi digitalisasi sistem pembayaran. 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, selain memudahkan transaksi, ia menjelaskan kalau digitalisasi transaksi pembayaran ini turut mendorong penurunan inflasi. 

“Bermanfaat, selain karena memenuhi kebutuhan masyarakat, juga mengembangkan bisnis, dan menurunkan inflasi. Khususnya inflasi inti,” terang Perry dalam konferensi pers, Rabu (17/1) di Jakarta. 

Baca Juga: Perbankan dan Pengembang Harus Bersinergi Menggerakkan Ekonomi Nasional

Perry menambahkan. Digitalisasi transaksi ekonomi keuangan makin memudahkan transaksi perdagangan besar, juga ritel. 

Dengan demikian, muncullah kompetisi harga. Kompetisi harga yang dimaksud adalah, harga yang paling bisa memikat konsumen untuk membeli. 

“Sehingga dengan demikian, adanya barang-barang di e-commerce kemudian menurunkan inflasi inti,” tambah Perry. 

Perry juga bilang, akselerasi digital dilakukan karena digitalisasi adalah masa kini dan masa depan dunia. Saat ini, sekitar 70% penduduk Indonesia adalah milenial. 

Nah per tahunnya, akan naik sekitar 2%. Sehingga, dalam lima tahun ke depan, kemungkinan mayoritas penduduk Indonesia adalah kaum milenial yang akrab dengan transaksi digital. 

Baca Juga: Bunga Acuan Menciut, Ekonomi Bisa Mencuat

“Sehingga, kami akan terus mendorong transaksi digital untuk memfasilitasi para masyarakat milenial. Namun, tetap sesuai dengan prinsip-prinsip perlindungan konsumen,” katanya. 

Perry kemudian mengklaim, transaksi ekonomi dan keuangan digital pada sepanjang tahun lalu berbuah manis. 

Seperti, nilai transaksi digital banking yang tercatat Rp 58.478,24 triliun atau tumbuh 13,48% yoy. 

Kemudian transaksi uang elektronik naik 43,45% yoy, serta nominal transaksi QRIS tercatat tumbuh 130,01% yoy pada sepanjang tahun 2023. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×