kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Borong Banyak SBN, Bos BI: Penggunaan Dana Ditentukan Pemerintah


Kamis, 20 Maret 2025 / 06:52 WIB
Borong Banyak SBN, Bos BI: Penggunaan Dana Ditentukan Pemerintah
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesa Perry Warjiyo menjawab pertanyaan wartawan saat konferensi pers hasil rapat Dewan Gubernur di Gedung Thamrin Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (19/3/2025). Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 5,75 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,00 persen dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50 persen sebagai upaya menjaga prakiraan inflasi 2025 dan 2026 tetap terkendali. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/Spt.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan, pihaknya akan melakukan ekspansi likuiditas, salah satunya dengan memborong surat berharga negara (SBN) milik pemerintah.

Adapun ekspansi tersebut untuk menjaga likuiditas di pasar, sekaligus mendukung perekonomian nasional di tengah gejolak pasar.

Meski demikian, Perry mengaku tak tau menau terkait penggunaan dana dari SBN yang telah dibelinya. Pun Ia menyerahkan sepenuhnya terhadap pemerintah.

Baca Juga: BI Sudah Borong SBN Rp 70,74 Triliun, untuk Stabilkan Rupiah

“Penggunanya SBN untuk apa? Ya pemerintah yang akan menentukan,” tutur Perry dalam konferensi pers, Rabu (19/3).

BI mencatat, hingga 18 Maret 2025, BI telah membeli SBN sebesar Rp 70,74 triliun. Ini terdiri dari, melalui pasar sekunder sebesar Rp 47,31 triliun dan pasar primer dalam bentuk Surat Perbendaharaan Negara (SPN) termasuk syariah, sebesar Rp23,43 triliun.

Asal tahu saja, BI akan berperan dalam pembelian SBN dari pasar sekunder untuk mendukung program 3 juta rumah.

Sebelumnya, Perry mengaku telah berbicara dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang dananya dapat digunakan tidak hanya untuk debt switching untuk SBN yang jatuh tempo pada saat Covid, tapi juga untuk pendanaan program-program perumahan maupun program lain dalam Asta Cita.

Adapun Presiden Prabowo Subianto bakal merealisasikan program 3 juta rumah pada 75.000 desa di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Gubernur BI: Imbal Hasil SBN dan SRBI Masih Menarik bagi Investor Asing

Anggota Satgas Perumahan, Bonny Z. Minang menyebut nantinya sebanyak 2 juta rumah akan difokuskan untuk dibangun di wilayah pedesaan. Masing-masing desa akan dibangun sebanyak 26 unit rumah.

“Pembangunan 2 juta rumah akan terdesentralisasi ke 75.000 desa. Berarti akan terbangun 26 unit rumah per desa dan 1 juta unit rumah susun di kota,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (6/12).

Bonny mengungkapkan, anggaran yang dibutuhkan untuk mewujudkan program 3 juta rumah mencapai Rp 53,6 triliun yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×