Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi penanaman modal di Indonesia selama tahun 2017 ini sebesar Rp 692,8 triliun dari target investasi sebesar Rp 678,8 triliun. Dengan jumlah tersebut, maka realisasi investasi pada tahun 2017 melampaui target.
Dalam catatan BKPM, Singapura masih menjadi negara yang paling banyak menanamkan modalnya di Indonesia sepanjang tahun lalu, dengan total nilai investasi sebesar US$ 8,4 miliar, dengan total proyek 5.951.
“Setiap tahun kita umumkan, bahwa Singapura investasi nomor satu di Indonesia,” kata Kepala BKPM Thomas Lembong di kantor BKPM, Selasa (30/1).
Oleh karena itu, Thomas mengaku, pihaknya menelusuri jejak investasi yang berasal dari Singapura. Sebab, negara tersebut selama ini terkenal sebagai tempat berkumpulnya dana atau financial hub dari negara lain dan bahkan dari Indonesia sendiri.
“China sudah investor nomor tiga di Indonesia, dan itu belum ditambahi dengan Singapura. Saya yakin dari Singapura ada porsi dari China,” ucapnya.
“Singapura banyak uang WNI kita sendiri. Uang kita yang parkir di Singapura, dan balik lagi ke Indonesia jadi PMA (penanaman modal asing). Itu sah saja. Tapi dugaan saya, investasi dari Singapura banyak juga dari India,” lanjutnya.
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis bilang, Singapura dan Hong Kong adalah tempat banyak pemodal dari negara asing membentuk perusahaan atau special purposed vehicle (SPV) yang belum tentu perusahaan atau SPV tersebut mempunyai kegiatan atau aktivitas ekonomi yang substansial.
“Jadi hanya semacam "batu loncatan" saja. Selama ini BKPM mencatat asal perusahaan pemodal asing berdasarkan di negara mana didirikan perusahaan tersebut,” kata Azhar kepada KONTAN, Rabu (31/1).
Misal dibentuk di Singapura, maka BKPM akan catat pemodal asing asal Singapura. Walaupun misalnya 100% pemegang saham perusahaan tersebut adalah asal Jepang.
“Kepala BKPM meminta agar coba berusaha dari berbagai sumber untuk mencari informasi mengenai asal sesungguhnya pemodal asing dari negara/ekonomi yang cukup besar sebagai asal modal asing di RI,” jelasnya.
Untuk promosi
Pencarian data itu, menurut Azhar, salah satunya diperlukan untuk lebih mengefektifkan promosi investasi.
“Seperti kalau itu ternyata misal banyak pemodal Jepang, nanti akan digunakan internal BKPM sehingga tujuan atau target promosi investasi langsung ke sasaran. Sebab, yang menentukan pengembangan, perluasan, dan ke mana akan melakukan investasi adalah di kantor pusat,” kata dia.
Sebelumnya, Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong mengatakan, angka realisasi investasi di 2017 sudah mencerminkan upaya-upaya pemerintah di 2015 dan 2016.
“Di 2016 saya sampaikan prediksi uang ysng masih di tax amnesty baru akan kelihatan di sektor riil di 2017, dan dari angka-angka trennya, peran PMDN meningkat dibandingkan PMA. Ini ada efek repatriasi dan daripada nganggur, mereka percepat proyek baru dan perluasan,” ujar Thomas.
Namun demikian, dirinya khawatir bahwa adanya peran PMDN yang meningkat ini hanya terjadi sementara saja.
“Jangan sampai ini cuma mereka tarik ke depan dari masa-masa yang akan datang,” ucap dia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News