Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Meski China menjadi salah satu negara dengan jumlah komitmen investasi terbesar, pertumbuhannya ternyata malah negatif, turun 53% secara tahunan. Padahal, rata-rata negara pemilik komitmen besar lainnya malah tumbuh positif.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, komitmen invetasi China Januari-Februari sebesar US$ 3,2 miliar, lebih rendah dari periode yang sama tahun 2015.
Tamba Hutapea Deputi Incharge untuk investor China mengatakan, sebetulnya minat investasi China masih sangat tinggi. Namun, kalaupun menurun ada beberapa alasan yang memperngaruhinya.
Pertama, investasi yang masuk dari China itu tidak langsung ke Indonesia. Melainkan, melewati Singapura atau Hongkong. "Sehingga begitu masuk bukan disebut investasi dari China," kata Tamba, rabu (16/3) di Jakarta.
Alasan kedua, penurunan ini hanya bersifat seasonal, atau musiman. Sebab, jika berkaca pada realisasi investasi tahun 2015 lalu China justru mengalami pertumbuhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News