kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BKF: Keseimbangan Eksternal Indonesia Tetap Kuat Menghadapi Berbagai Risiko


Selasa, 24 Mei 2022 / 21:05 WIB
BKF: Keseimbangan Eksternal Indonesia Tetap Kuat Menghadapi Berbagai Risiko


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

Dari sisi neraca transaksi modal dan finansial (TMF), terjadi peningkatan aliran dana masuk neto investasi langsung ke sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, dan sektor lainnya dibandingkan kuartal sebelumnya sebagai bentuk optimisme investor terhadap prospek pemulihan ekonomi domestik sebagai akibat penanganan pandemi yang efektif dan iklim investasi yang terus terjaga di Indonesia.

Kinerja positif ini membantu mempersempit defisit TMF menjadi US$ 1,7 miliar atau sebesar 0,5% dari PDB (defisit di kuartal IV 2021: US$ 2,2 miliar). “Kita terus mendorong reformasi untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif sehingga ada perbaikan pada Neraca TMF,” tutur Febrio.

Ketidakpastian pasar keuangan global akibat tensi geopolitik dan inflasi di Amerika Serikat yang memicu pengetatan kebijakan moneter (suku bunga global) telah berdampak pada terjadinya aliran keluar investasi portofolio.

Meskipun demikian, fundamental ekonomi Indonesia yang kuat, khususnya terkait dampak positif harga komoditas global pada Indonesia dan prospek pemulihan ekonomi nasional, akan menjadi faktor penting menguatnya kepercayaan investor di pasar keuangan domestik.

Baca Juga: Ekonom UI Fithra Faisal Hastiadi: Inflasi Semakin Berpeluang Meledak

Pemerintah bersama otoritas terkait sektor keuangan yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) akan senantiasa menciptakan bauran kebijakan yang tepat untuk stabilitas perekonomian. Dengan berbagai langkah dan bauran kebijakan yang ditempuh pemerintah dan otoritas lainnya tersebut, Neraca TMF akan lebih baik ke depan.

Secara agregat, pada Triwulan I 2022, Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) menunjukkan kinerja yang relatif baik, meskipun mencatatkan defisit sebesar US$1,8 miliar, di tengah ketidakpastian terkait dinamika global. Posisi cadangan devisa pada Maret 2022 tercatat sebesar US$ 139,1 miliar atau setara dengan kebutuhan pembiayaan impor dan utang luar negeri Pemerintah selama tujuh bulan.

“Cadangan devisa ini menjadi modal dalam menjaga ketahanan Indonesia terhadap berbagai potensi risiko eksternal ke depan,” tutup Febrio.

Mempertimbangkan outlook neraca transaksi berjalan dan TMF, performa NPI secara keseluruhan diharapkan ke depan diperkirakan masih baik dan dapat menopang ketahanan sektor eksternal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×