Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Marciano Norman, mendesak pihak kepolisian memperbaiki dan mengevaluasi pengawalan dan pengamanan bahan peledak.
Permintaan tersebut disampaikan Marciano setelah insiden hilangnya dinamit dalam perjalanan dari Subang ke Bogor pekan lalu. "Pengamanan bahan peledak itu harus diperbaiki. Kami mengharapkan prosedur pengawalan dan pengamanan bahan peledak lebih diperketat lagi," ujar Marciano usai mengikuti Perayaan Hari Ulang Tahun Bhayangkara di Mako Brimod, Kelapa Dua, Depok Jawa Barat, Senin (1/7).
Marciano menuturkan, dinamit yang hilang tersebut berpotensi menimbulkan gangguan keamanan. Selain itu, dinamit tersebut sangat berpotensi jatuh ke tangan para teroris yang bisa menyalahgunakannya untuk kepentingan terorisme.
Itu sebabnya, BIN mendesak pihak kepolisian untuk terus melakukan pencarian intensif dan polri harus menemukan bahan peledak tersebut.
Dalam analisa BIN, bahan peledak tersebut bisa jatuh ke tangan teroris. Tapi bisa juga dinamit itu jatuh ke tangan pencuri biasa seperti bajing loncat yang selama ini rutin beroperasi.
Apalagi, pengamanan dan pengawalan truk-truk yang membahawa bahan peledak tersebut biasa saja. Itulah sebabnya, pengawalan dan pengamanan bahan peledak ke depan harus diperbaiki lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News